"Kami tidak tahu tautannya, kami tahu apa itu, tetapi kami tidak tahu apa yang menyebabkannya atau mengapa," sambungnya.
Baca juga: Viral Bule Berpakaian Serba Putih yang Diduga Mabuk Cegat Sejumlah Mobil di Legian Bali
Menemukan penyebab penyakit mengerikan ini telah terbukti sangat rumit sehingga para ahli burung mulai melibatkan masyarakat umum, meminta mereka untuk mengambil foto setiap kali mereka melihat lorikeet memakan tanaman tertentu, dengan cara itu mereka dapat menyelidiki dan setidaknya mengeluarkannya dari daftar tanaman yang berpotensi beracun.
Tanda-tanda klinis Sindrom Kelumpuhan Lorikeet bervariasi dalam tingkat keparahan dan termasuk ketidakmampuan untuk terbang, kelumpuhan semua anggota badan dan leher, kelumpuhan lidah, ketidakmampuan untuk menelan dan bahkan ketidakmampuan untuk berkedip.
Beberapa burung mati akibat gejala-gejala ini, seperti ketidakmampuan untuk makan.
Sementara yang lain ditabrak mobil atau dijemput oleh predator atau semut di tanah karena ketidakmampuan mereka untuk bergerak.
"Saya hanya bisa membayangkan apa yang harus mereka alami, berpikir tentang tidak bisa bergerak dan bertanya-tanya bagaimana akhir mereka akan datang," kata Prof. David Phalen.
"Mereka memiliki cakar yang terkepal, sehingga mereka tidak bisa mendarat dan berpegangan pada cabang: itulah masalah sederhananya," tambah Prof. Darryl Jones.
"Mereka jatuh ke tanah dan mati kelaparan atau predator mendapatkannya atau semut mendapatkannya. Ini cara yang cukup mengerikan untuk pergi," imbuhnya.
Kasus pertama Sindrom Kelumpuhan Lorikeet telah dilaporkan tahun ini, tetapi penyakit musiman diperkirakan akan memuncak pada bulan Desember, Januari dan Februari.
Baca juga: Viral di Medsos, Jemaah Umrah Asal Boyolali Tersesat Selama 3 Hari di Arab Saudi
(TribunTravel.com/ Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar viral di medsos, di sini.