Ketika Stingy Jack meninggal, Tuhan tidak mengizinkannya masuk surga dan Iblis tidak membiarkannya masuk neraka.
Akhirnya, Stingy Jack dihukum berkeliaran di bumi untuk selama-lamanya.
Di Irlandia, orang-orang mulai mengukir wajah iblis dari turnip untuk menakuti jiwa Stingy Jack yang berkeliaran.
Ketika imigran Irlandia pindah ke Amerika Serikat, mereka mulai mengukir jack o'lantern dari labu, karena ini adalah tanaman asli wilayah tersebut.
Tapi, bagaimana jack o'lantern dikaitkan dengan Halloween?
Halloween didasarkan pada festival Celtic Samhain, sebuah perayaan di Inggris kuno dan Irlandia,
Festival tersebut menandai akhir musim panas dan awal tahun baru yang dirayakan setiap tanggal 1 November.
Diyakini bahwa selama Samhain, jiwa orang-orang yang telah meninggal tahun itu melakukan perjalanan ke dunia lain dan bahwa jiwa-jiwa lain akan kembali mengunjungi rumah mereka.
Pada abad ke-8 M, Gereja Katolik Roma memindahkan perayaan All Saints' Day menjadi 1 November.
Hal tersebut menjadikan All Hallows' Eve atau yang kini dikenal sebagai Halloween jatuh pada tanggal 31 Oktober.
Tradisi dari Samhain tetap ada, seperti mengenakan penyamaran untuk menyembunyikan diri dari jiwa-jiwa yang berkeliaran.
Cerita rakyat tentang Stingy Jack kemudian dengan cepat dimasukkan ke dalam Halloween.
Sejak saat itu, masyarakat telah mengukir labu atau lobak hingga populer dengan sebutan jack o'lantern.
Baca juga: Sejumlah Negara di Dunia yang Tak Merayakan Halloween, Ada Rusia hingga Brasil
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait Halloween, kunjungi laman ini.