Suku Maya juga melakukan pengorbanan anak-anak, sesuatu yang terlihat dari isi Midnight Terror Cave.
Midnight Terror Cave
Gua itu ditemukan pada 2006 setelah seorang petani setempat mendengar teriakan penjarah setelah jatuh 60 kaki ke dasar gua.
Di dalam, ia menemukan ribuan tulang dan gigi manusia, yang sebagian besar hancur sehingga tidak mungkin untuk mengatakan berapa banyak mayat yang ada.
Peneliti dapat menentukan bahwa gua tersebut pernah menjadi tempat pengorbanan dewa hujan Chaac (Chaak).
Mereka juga menemukan bahwa pengorbanan yang dilakukan di sana adalah semua anak yang berusia tidak lebih dari 14 tahun.
Faktanya, sebagian besar sisa-sisa berasal dari mereka yang berusia antara empat dan 10 tahun.
Berdasarkan jumlah tulang yang ada, serta melalui penanggalan radiokarbon , para peneliti juga dapat menentukan bahwa pengorbanan dilakukan selama periode tertentu.
Kira-kira 1.500 tahun dimulai sejak awal orang Maya.
Apa yang dimaksud dengan serat?
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2022 menemukan serat biru pada gigi korban pengorbanan Suku Maya.
Penemuan ini dilakukan setelah meneliti 120 gigi korban.
Ini adalah temuan yang tidak terduga, tetapi telah memberi para peneliti lebih banyak pemahaman tentang apa yang mungkin terjadi menjelang kematian korban.
Mereka mengidentifikasi bahwa biru adalah warna penting untuk ritual Maya, jadi apa pun seratnya digunakan sebagai bagian dari proses pengorbanan.
Beberapa berhipotesis bahwa serat bisa berasal dari kain yang digunakan pada korban.
Mulut korban mungkin disumpal selama diarak keliling kota.
Para peneliti juga berasumsi bahwa serat bisa berasal dari minuman beralkohol yang diwarnai biru dan digunakan untuk membantu meringankan penderitaan para korban.
Ambar /TribunTravel
Baca tanpa iklan