TRIBUNTRAVEL.COM - Asal-usul penamaan kereta api di Indonesia ternyata sangat menarik untuk dibahas, lho!
Sebab, penamaan kereta api di Indonesia ternyata memiliki asal-usul yang cukup unik.
Hal itu terlihat dari penggunaan satwa-satwa mitologi dari berbagai budaya di Nusantara yang dilekatkan pada sejumlah nama kereta api.
Penyematan nama-nama satwa mitologi pada kereta api menyimpan makna dan harapan tersendiri.
Baca juga: Kurangi Sampah Plastik, KAI Pakai Kemasan Makanan Ramah Lingkungan dalam Perjalanan Kereta Api
Nama-nama tersebut diharapkan membawa hal positif terutama bagi pengoperasian kereta-keretanya.
Lantas, satwa-satwa mitologi mana saja yang namanya diabadikan sebagai nama kereta?
Untuk lebih lengkapnya, yuk simak informasi yang telah TribunTravel rangkum dari akun Instagram @kai121_ berikut ini.
1. KA Taksaka (Gambir-Yogyakarta PP)
Di dalam mitologi Hindu, Taksaka atau Taksa adalah salah satu nagar, putra dari Dewi Kadru dan Kashyapa.
Ia tinggal di Nagaloka bersama saudara-saurdaranya yang lain, yaitu Basuki, Antaboga, dan lain-lain.
Naga Taksaka juga muncul dalam mitologi Bali, selayaknya pengaruh mitologi Hindu dari India.
Dalam mitologi Bali, Taksaka adalah ular yang tinggal di kayangan.
Baca juga: Mengenal Djoko Kendil, Kereta Api Bersejarah Paling Mewah pada Zamannya
Nama Taksaka dipakai untuk menamai kereta api relasi Gambir-Yogyakarta yang mulai beroperasi pada 19 September 1999 dan menjadi salah satu KA dengan akupansi tinggi.
Pada 23 September 2022, KAI melakukan rebranding dengan mengusung tema Hype Trip pada KA Taksaka, disesuaikan dengan profil penggunanya yang kebanyakan dari generasi muda.
2. KA Sancaka (Surabaya Gubeng-Yogyakarta PP)
Baca tanpa iklan