TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai penerbangan memiliki cara tersendiri untuk menghadapi badai di musim cuaca buruk seperti saat ini.
Bagi maskapai penerbangan, badai merupakan masalah besar, menyebabkan ribuan penerbangan dibatalkan dan dialihkan.
Sementara pesawat modern mampu terbang di atas, atau bahkan melalui badai, risiko keselamatan tetap ada, dan biasanya maskapai menghentikan operasi di bandara yang terkena dampak.
Lalu bagaimana cara maskapai penerbangan menghadapi badai dalam kondisi cuaca buruk.
Baca juga: Tarif Mulai Rp 987 Ribuan, Cek Rekomendasi Tiket Pesawat Murah Rute Jakarta-Batam
Penting untuk dicatat bahwa pesawat memiliki peran penting dalam mengurangi dampak yang dapat ditimbulkan oleh badai.
Tonton juga:
Dilansir dari Simple Flying, Senin (24/10/2022), Misalnya, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menggunakan pesawat seperti Lockheed WP-3D Orion (Hurricane Hunter) untuk melakukan pengumpulan data ketinggian rendah.
Data dari pesawat ini melengkapi data satelit yang tersedia di darat, memastikan perkiraan badai yang akurat.
Namun, bukan hanya pesawat khusus dan peralatan darat yang membantu dalam peramalan.
Wired menyoroti bahwa maskapai penerbangan komersial sering mengumpulkan informasi cuaca di sepanjang rute mereka.
Informasi ini dapat membantu memprediksi ukuran, kecepatan, dan jalur badai, terutama saat semakin dekat.
Alat utama ini membuat pandemi semakin sulit bagi maskapai penerbangan, penumpang, dan pemerintah.
Sejak 2020 dan 2021 melihat sebagian besar, atau setidaknya sebagian besar armada maskapai penerbangan yang diparkir di darat, data cuaca yang berharga hilang.
Secara keseluruhan, pusat cuaca di AS dan Eropa mengalami penurunan lebih dari 80 hingga 90 persen dalam data penerbangan cuaca.
Di atas segalanya, laporan dari pesawat adalah yang kedua setelah satelit dalam hal meramalkan cuaca.
Baca tanpa iklan