Setelah ditutup, beberapa tahun kemudian muncul gagasan tentang pembangunan Jakarta Islamic Centre diinisiasi oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, yang kala itu sedang menjabat.
Setelah mendapat dukungan penuh dari beberapa pihak, Jakarta Islamic Centre akhirnya mulai dibangun secara bertahap pada 2001.
Dikutip dari Tribunnews.com, pembangunan Jakarta Islamic Centre saat itu menelan biaya hingga Rp 700 Miliar.
Biaya yang besar itu digunakan untuk mendirikan masjid, gedung sosial budaya, dan rangkaian bagunan wisma atau penginapan kantor bisnis.
Setelah berdiri megah, Masjid Jami' Jakarta Center akhirnya dipakai untuk salat Jumat berjemaah pertama kali pada 2002.
Namun tepat pada 4 Maret 2003, Jakarta Islamic Centre barulah diresmikan oleh Sutiyoso.
"Diresmikannya itu tahun 2003. Selesai tahun 2003, diresmikan oleh Pak Gubernur Sutiyoso. Dan ini monumental lah ya, dari tempat prostitusi diubah jadi tempat ibadah," ujar Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Muhammad Subki saat ditemui di JIC, Rabu (21/9/2022).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada saat itu memfasilitasi mantan PSK yang ingin tetap tinggal di sekitar JIC.
Subki menyampaikan, mereka dibina untuk membuat produk rumahan yang bisa dijual.
"Alhamdulillah sampai sekarang program itu masih berjalan, tapi mungkin kalau sekarang proyeksinya enggak untuk PSK (lagi) ya, tapi masyakarat sekitar," pungkas dia.
Baca juga: Jakarta Street Experience Kini Hadir di Cikini, Yuk Intip Fitur Menariknya
Pernah Pemerkan Artefak Nabi Muhammad SAW
Sebagai pusat keisalaman, Jakarta Islamic Centre sering kali menjadi tempat untuk berbagai kegiatan.
Sebagaimana pada 2021 lalu, di Jakarta Islamic Centre pernah mengadakan pameran yang bertajuk 'Artefak Baginda Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat'.
Dikutip dari TribunJakarta.com, pameran tersebut saat itu diadakan selama 40 hari berturut-turut.
Baca juga: Mengenang Kunjungan Ratu Elizabeth II ke Indonesia, dari Bali Singgah ke Yogyakarta dan Jakarta
Baca tanpa iklan