Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Penasaran dengan Cara Pengecatan Kereta Api? Begini Lho Prosesnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Kereta Api Indonesia (KAI) hadirkan kereta api livery khusus untuk menyemarakkan peringatan HUT RI 77.

TRIBUNTRAVEL.COM - Penasaran dengan proses pengecatan kereta api?

Nah, proses pengecatan keretap api biasa dilakukan di Balai Yasa Surabaya Gubeng.

Livery lokomotif khusus dalam rangka merayakan HUT ke-77 PT KAI. (Dok. PT KAI)

Proses pengecatan keretap api ternyata terbilang cukup penting dilakukan, lho!

Tujuannya adalah untuk mempertahankan umur sarana kereta api agar terhindar dari karat dan kerusakan lain.

Baca juga: Jelang Kunjungan Jokowi dan Xi Jinping, Menhub Tinjau Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Melansir akun Instagram @kai121_, Sabtu (15/10/2022), proses pengecatan kereta api dilakukan setiap dua tahun saat kereta menjalani perawatan di Balai Yasa.

Bagian kereta yang dilakukan pengecatan meliputi eksterior atau dinding luar, interior kabin penumpang dan toilet.

Pengecatan kereta api menggunakan bahan utama berupa dempul dan cat.

Pertama-tama, kereta yang akan dicat dilakukan pemerikasaan awal dan ditentukan di area mana saja yang catnya rusak.

Kemudian dilakukan pengelupasan cat lama di dinding eksteriornya.

Dinding yang catnya sudah terkelupas dirapikan kembali dengan dempul supaya lapisan menjadi rata.

Selanjutnya dilakukan pengecatan dasar sesuai jenis keretanya.

Baca juga: Mengenal Rumah Sinyal, Pengawas Perjalanan Kereta Api yang Kini Jadi Cagar Budaya

Pada tahap akhir, dilakukan proses pemberian top clear agar cat kereta lebih awet dan tahan terhadap perubahan cuaca serta pemasangan stiker sripping pada body kereta.

Kereta yang menggunakan baja ringan atau mild steel dilakukan pengecatan eksterior setiap masuk perawatan di Balai Yasa.

Sedangkan kereta dengan jenis stainless steel tidak perlu dilakukan pengecatan eksterior namun dilakukan waxing atau pemolesan pada keretanya.

Keseluruhan proses pengecatan kereta memakan waktu kurang lebih 15 hari yang dikerjakan oleh unit produksi Balai Yasa Surabaya Gubeng.

PT Kereta Api Indonesia memasang livery khusus pada sejumlah rangkaian Kereta Api (KA) Jarak Jauh. (Dok. PT KAI)

Cukup detail bukan proses pengecatan kereta api?

Kehandalan sarana kereta tentunya semakin menambah kenyamanan pelanggan saat bepergian naik kereta api.

Baca juga: Yuk Kenalan dengan KA Kertajaya, Kereta Api Penumpang dengan Rangkaian Terpanjang di Indonesia

Bagaimana Cara Kereta Api Berpindah Jalur? Yuk Simak Penjelasannya

Penasaran bagaimana cara kereta api berpindah jalur?

Seperti diketahui, lokomotif kereta api memang hanya bisa bergerak maju dan mundur saja.

Namun, kereta api nyatanya dapat berpindah jalur dengan bantuan prasarana bernama wesel.

Kata wesel berasal dari bahasa Belanda, yaitu wessel.

Wessel merupakan konstruksi kereta api yang bercabang untuk mengalihkan atau mengantarkan ketera api dari satu jalur ke jalur lainnya.

Dengan bantuan wesel, rel-rel kereta api yang banyak bisa digabungkan menjadi satu tujuan atau sebaliknya.

Wesel terdiri atas sepasang rel yang ujungnya diruncingkan sehingga bisa melancarkan perpindahan kereta api dari jalur satu ke jalur lain dengan menggeser bagian rel yang runcing itu.

Ilustrasi perjalanan kereta api Indonesia. (Dok. PT KAI)

Baca juga: Asyik! Kereta Panoramic Pertama di Indonesia Segera Hadir

Perpindahan inilah yang membuat kereta api berjalan mengikuti rel, sehingga ketika rel digeser kereta juga akan mengikutinya.

Selain itu, wesel juga berfungsi untuk menghindari tabrakan kereta karena persilangan dan tempat penampungan kereta yang mogok dalam keadan darurat.

Wesel dapat digerakkan secara manual ataupun dengan motor listrik yang dilakukan oleh Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) setempat.

Lebih lengkapnya, sebuah wesel terdiri dari beberapa komponen agar dapat berfungsi optimal, yakni jarum wesel, rel sayap, lidah wesel, rel lantak, rel paksa dan mesin wesel.

Wesel merupakan prasarana perkeretaapian yang sangat vital guna keselamatan perjalanan kereta api.

Makannya, wesel-wesel ini akan dilakukan perawatan setiap hari, seperti pembersihan dan pelumasan juga secara berkala dilakukan pengukuran wesel dan tes ganjalan wesel serta tidak lupa dengan pengawasan yang serus agar terhindar dari sabotase.

Saat melewati wesel, biasanya kereta akan mengeluarkan suara khas yang berasal dari roda atau boogie kereta.

Suara khas tersebut sangat berkesan, membuat banyak penumpang merindukan perjalanan kereta api.

Baca juga: Mengenal Sistem Persinyalan Kereta Api, Prasarana Penting yang Menjamin Keselamatan Perjalanan

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel kereta api di sini.