Namun traveler harus menghindari untuk mengambil karya seni dan barang elektronik di kamar hotel.
Meskipun mungkin tidak akan dikenakan hukuman penjara, kemungkinan hotel akan mengenakan biaya untuk barang tersebut.
Beberapa tamu bahkan akan ditempatkan pada daftar 'no stay' atau 'tidak tinggal'.
Tentu saja ini akan membuat traveler tidak akan pernah bisa menginap di hotel tersebut untuk kedua kalinya alias masuk dalam daftar hitam.
Sebagian besar hotel besar saat ini juga telah masuk dalam jaringan hotel yang berbasis database komputer, dilaporkan NBC.
Baca juga: Penerbangan Internasional Kembali Beroperasi, Sandiaga Uno Berharap Kunjungan Turis Meningkat
Sehingga hotel satu dengan hotel yang lain dapat mengetahui informasi apapun, termasuk informasi 'pencurian' yang dilakukan tamu hotel.
Selain itu, NBC melaporkan bahwa jaringan hotel dengan senang hati membagikan informasi pelanggan mereka kepada orang lain.
"Dapatkan masalah di Hilton di Miami, misalnya, dan anda mungkin kesulitan mendapatkan reservasi di Holiday Inn di Seattle," tulis NBC.
"Itu karena basis data ekstensif dari daftar hitam masing-masing hotel sedang dipusatkan secara sistematis," sambungnya.
Baca juga: Ruang Penjara Rahasia Disney World, untuk Mengurung Turis yang Menyebabkan Masalah
(TribunTravel.com/ Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar kejadian buruk yang dialami wisatawan, di sini.