Menhub berpesan agar pembangunan terminal VVIP yang sudah mencapai 99,96 persen dapat selesai dalam waktu yang dekat dan dikerjakan dengan efektif, agar kita memiliki kesiapan menerima tamu-tamu kenegaraan secara prima.
Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan, dari arsitekturnya dan konsep keseluruhannya, baik juga secara fisik sangat luar biasa, berkelas dunia dengan memadukan kearifan lokal Bali dan modern.
Sehingga Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sangat cocok dengan posisi Bali sebagai destinasi utama wisata dunia, maupun sebagai tempat penyelenggaraan event nasional dan internasional.
“Termasuk yang sedang kita persiapkan sekarang adalah Bali sebagai tuan rumah Presidensi G20,”
ujar Gubernur Bali jebolan ITB ini.
Wayan Koster pula mempertegas, bangunan terminal VVIP yang menunjukkan keunikan budaya Indonesia ini telah memiliki sarana yang berstandar tinggi, sesuai posisi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebagai bandara internasional.
“Fasilitas ini sangat penting, dimana citra Indonesia dan Bali khususnya sebagai tempat kegiatan internasional mampu menampilkan ikon baru,” kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.
Mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini menyampaikan terimakasih kepada Menteri Perhubungan atas konsepnya yang luar biasa, serta di dalam pembangunan terminal VVIP telah berjalan sangat cepat dengan hasil yang rapi.
“Sehingga Bali sebagai tuan rumah betul-betul menunjukkan keseriusan sertakomitmennya untuk mendukung penuh Presidensi G20, dan Kami di Bali sedang melakukan persiapan yang meliputi aspek-aspek strategis lainnya, guna memperlancar Presidensi G20, November 2022 mendatang,” kata orang nomor satu di Pemprov Bali ini.
Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Gunakan Platform Baru pada Layanan Bus untuk Kenyamanan Pelancong
Persiapan Matang
Kementerian Perhubungan tengah mempersiapkan dengan matang pengaturan penerbangan pesawat VVIP yang digunakan oleh Kepala Negara anggota G20 dan undangan lain pada KTT G20, 15-16 November 2022.
"Bayangkan kalau kita nerima satu tamu negara saja sudah cukup complicated, dan ini ada lebih dari 20 kepala negara yang akan hadir. Protokol daripada arahan kepala negara kita harus persiapkan dengan baik karena satu pesawat kepala negara datang. Kita harus siapkan dengan baik," ujar Menhub seusai meninjau progres pembangunan dan revitalisasi terminal VVIP Bandara.
Menhub Budi menambahkan, pengaturan kedatangan pesawat VVIP tersebut pun harus diatur sedemikian rupa, sehingga tidak terlalu menggangu penerbangan reguler komersil yang ada akibat banyaknya kedatangan pesawat VVIP.
"Pengaturan penerbangan pesawat kepala negara harus diatur dengan baik, karena satu pesawat kepala negara datang harus ada jeda sampai pesawat kepala negara lainnya datang. Dan jumlah parkir atau apron pesawat yang ada di sini (Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai) juga tidak mungkin menampung semua pesawat kepala negara itu," imbuh Menhub Budi.
"Paling satu atau dua pesawat boleh (parkir) di sini. Dan yang lain mereka harus parkir atau atau istilahnya RON. Kita siapkan ada di Surabaya, Lombok, Jogja, Semarang, Labuan Bajo, Jakarta dan Makassar," sambungnya.
Menurut Menhub tentu ini suatu persiapan yang harus matang, karena hal ini menjadi penting.