Maskapai penerbangan penumpang awal seperti British's Imperial Airways mempekerjakan apa yang mereka sebut pramugari.
Pramugari dan awak kabin memperoleh gelar yang diambil dari pekerjaan serupa yang dilakukan di kapal.
Pada awal 1930-an, pramugari wanita pertama dipekerjakan oleh Boeing Air Transport di San Francisco.
Manajer perusahaan hanya mempekerjakan Ellen Church yang berusia 25 tahun karena dia adalah seorang perawat yang terdaftar.
Ada dua hal di balik perekrutannya, pertama mampu memberitahu penumpang bahwa awak pesawat terlatih secara medis.
Kedua karena manajer perusahaan berpikir bahwa perempuan akan lebih cocok untuk melayani makanan dan menjaga kebutuhan penumpang.
Pada pertengahan 1930-an, maskapai penerbangan memiliki antara 200-300 pramugari yang rata-rata hanya tinggal beberapa tahun sebelum berangkat untuk menikah.
Era glamor perjalanan udara muncul setelah Perang Dunia II dan pengenalan seragam desainer untuk apa yang sekarang hampir semua awak pramugari perempuan.
Saat kita memasuki tahun-tahun booming tahun 1950-an, semakin banyak maskapai penerbangan mulai menambahkan batasan usia ke dalam kontrak pramugari.
Maskapai penerbangan melarang awak wanita antara usia 32 dan 35.
Namun, pramugari pria diizinkan untuk tetap terbang hingga usia enam puluhan.
Biasanya, pramugari selama periode ini dipekerjakan karena penampilan mereka.
Hal ini untuk memberi daya tarik maskapai yang glamor.
Pada tahun 1957, Trans World Airlines menjatuhkan kebijakan tidak menikah.
Maskapai penerbangan hanya mempekerjakan orang-orang tampan