TRIBUNTRAVEL.COM - Kecelakaan perahu rafting terjadi di objek wisata Sungai Ayung, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali pada Senin (3/10/2022) siang.
Diketahui, perahu rafting tersebut mengangkut 10 Warga Negara Asing (WNA) yang berasal dari sejumlah negara.
Sementara dua lainnya merupakan pemandu rafting.
Insiden tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Ubud, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira.
Baca juga: Viral di Medsos, Bule Unggah Foto saat Duduki Pelinggih di Kebun Raya Bedugul Bali
Saat ditemui di pos evakuasi, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut melibatkan dua perahu rafting.
Masing-masing berisi lima wisatawan mancanegara dan satu pemandu.
LIHAT JUGA:
"Jadi, total ada 12 orang korban, ada yang selamat dan sudah diberikan pertolongan. Tidak mengalami luka serius, hanya luka goresan kemungkinan kena akar atau pohon di sungai," ujar Kompol I Gusti Ngurah Yudistira.
"Tapi untuk korban tewas, kita belum bisa pastikan," imbuhnya.
Baca juga: 5 Pantai Tersembunyi di Bali, Sajikan Pesona Keindahan yang Masih Alami
Kronologi kejadian
Kompol I Gusti Ngurah Yudistira menjelaskan, kejadian bermula saat rombongan akan berwisata rafting menggunakan jasa Ayung Dewata sekitar pukul 13.30 WITA.
Saat itu mereka start di kawasan Banjar Bhagawan, Desa Melingih Kelod, Kecamatan Payangan dengan finish di Hotel Pita Maha, Desa Kedewatan, Ubud.
Dalam perjalanan tersebut sempat turun hujan lebat.
Diduga karena hujan itu, air tiba-tiba membesar lalu membalikkan perahu mereka.
Saat terbalik, mereka terombang-ambing.
Ada yang terdampar di kawasan Bongkasa, Badung.
Sebab sungai ini membelah Kabupaten Gianyar dan Badung.
"Saat hampir mendekati finish atau sekitar 10 menit lagi, tiba-tiba perahunya terbalik karena air sungai yang tiba-tiba membesar," ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, para korban ini, lima orang asal Australia, dua orang dari India, dua orang dari German, dan satu orang dari Amerika Serikat.
Dan, hingga pukul 18.32 WITA, sebanyak 11 orang telah ditemukan selamat.
Baca juga: Ingin Nyobain Sensasi Bersantap Siang dengan Pemandangan Persawahan di Bali? Mampir ke Rumka Bali
Sementara satu orang, Robinaugh Cliford Neil (62) asal Amerika belum ditemukan.
"Tadi para korban selamat sebanyak 11 orang. Namu satu orang asal Amerika belum ditemukan," ujarnya.
Perbekel Melinggih Kelod, I Wayan Edy Setiawan mengatakan, sebelum kejadian tersebut, kondisi air tenang.
"Tadi airnya mendadak besar di tengah. Bukan dari awal, sehingga ini murni musibah," ujarnya.
Pencarian kembali dilanjutkan
Pencarian WNA hilang saat rafting di Tukad Ayung, Gianyar kembali dilakukan pada Rabu (5/10/2022).
Waktu pencarian pun, dilakukan sama seperti hari pertama yakni pada pukul 07.00 WITA sampai dengan 18.00 WITA.
Hanya saja lokasi pencarian, sedikit berubah pada hari pertama.
Sebelumnya dilakukan pencarian di wilayah Desa Bongkasa, sampai Bendungan Mambal Badung.
Namun kini startnya dilakukan di Bendungan Mambal, Abiansemal, Badung.
Anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Badung, I Putu Eka Umbara, yang ikut melakukan pencarian turis asing mengaku pada hari pertama sudah dipastikan tidak membuahkan hasil.
Pasalnya turis asing yang hilang, belum ditemukan setelah beberapa kali menyisir Tukad Ayung.
"Karena tadi belum ketemu, jadi besok kembali dilakukan pencarian," kata Eka Umbara.
Kendati demikian, pihaknya mengaku untuk pencarian selanjutnya dilakukan di hilir, yakni titik kumpul di Bendungan Mambal.
Baca juga: 3 Resep Telur Ceplok untuk Ide Sarapan Enak, Bisa Pakai Bumbu Iris dan Bali
Perbedaan tubing dan rafting
Tubing dan rafting merupakan aktivitas berbeda, meski sama-sama dilakukan di sungai.
Tubing menggunakan ban, di mana satu ban digunakan untuk satu orang.
Berbeda dengan tubing yang dilakukan perorangan, rafting merupakan atraksi wisata air yang dilakukan sekelompok orang dengan naik perahu karet, dilaporkan Kompas.com.
Jumlahnya harus genap, mulai enam hingga delapan orang, termasuk skipper atau pemandu rafting.
Baca juga: Persiapan KTT G20, Sandiaga Uno: Paspor Berlaku Jadi 10 Tahun dan Akses Internasional ke Bali Dibuka
Tubing dan rafting umumnya dilakukan di sungai dengan kondisi berbeda.
Bila arus sungai sedang deras, rafting lebih cocok dilakukan daripada tubing.
Hal sebaliknya berlaku pada tubing.
Karena pada saat rafting, skipper berada di depan dan di belakang peserta sehingga dapat memantau berjalannya rafting.
Adapun river tubing biasanya dilakukan di sungai dengan arus yang tidak begitu besar, sehingga wisatawan bisa menjelajah sungai naik ban dengan aman.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Perahu Rafting Bawa Wisatawan Terbalik di Ubud, Satu WNA Belum Ditemukan, 11 Orang Selamat.