Hal itu disampaikan Sandiaga Uno saat memberikan sambutan dalam World Tourism Day 2022 di Grand Hyatt Bali, Nusa Dua, Selasa (27/9/2022).
“Bali adalah tuan rumah yang sempurna untuk acara World Tourism Day," kata Sandiaga Uno, seperti dikutip dari rilis resmi Kemenparekraf.
"Bukan hanya karena keindahannya yang memancarkan harapan. Namun karena Bali juga berada di garda terdepan dalam transformasi pariwisata di Indonesia," tambahnya.
Sandiaga Uno menuturkan, pemerintah Indonesia baik di tingkat nasional maupun lokal memang berperan penting dalam mendukung transformasi pariwisata di Bali pascapandemi.
Namun masyarakat Bali sendirilah yang kerap kali menjadi leader dalam menghadirkan gerakan perubahan.
Masyarakat Bali telah menunjukkan peran penting masyarakat dalam membawa perubahan dan membantu mewujudkan pariwisata yang tangguh, inklusif dan berkelanjutan.
Salah satu contoh nyata yang dijelaskan Sadniaga Uno adalah ketika polusi plastik sekira satu dekade lalu menjadi isu yang sangat serius di Bali.
Pada saat itu, ada dua gadis bersaudara dari Bali, bernama Isabel dan Melati Wijsen yang masing-masing baru berusia 12 dan 10 tahun.
Baca juga: Atraksi Fashion Show Desainer Tanah Air Meriahkan Perayaan World Tourism Day 2022 di Bali
Alih-alih hanya mengabaikan masalah polusi plastik dan mengharapkan orang dewasa untuk menyelesaikannya, mereka justru berusaha mengatasinya sendiri.
Kedua remaja ini membangun sebuah organisasi, melakukan petisi yang mengumpulkan 100 ribu tanda tangan dan akhirnya mengumpulkan cukup banyak dukungan publik.
Hal ini menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk akhirnya melarang kantong plastik sekali pakai.
Sandiaga Uno menambahkan bahwa mereka menunjukkan bagaimana menggunakan krisis sebagai batu loncatan untuk melompat lebih tinggi.
Krisis polusi plastik diubah menjadi gerakan untuk melarang kantong plastik, seperti yang pernah dikatakan Winston Churchill bahwa "never let a good crisis go to waste".
"Artinya krisis ini harus dimanfaatkan sebagai jembatan untuk mereformasi, menata, dan mengarahkan ulang agar kembali lebih kuat,” ucap Sandiaga Uno.
"Semoga di dalam World Tourism Day ini kita dapat memikirkan kembali pariwisata seperti apa yang kita semua butuhkan dan bagaimana kita bisa mewujudkan agenda pemulihan pariwisata dunia,” imbuhnya.