Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan, Kemenparekraf Tanam 41 Ribu Mangrove saat World Tourism Day

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno melakukan serah terima dan penanaman bibit mangrove di Taman Hutan Raya Bali kawasan perairan Tanjung Benoa, Bali pada Selasa (27/9/2022).

TRIBUNTRAVEL.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno melakukan serah terima dan penanaman bibit mangrove di Taman Hutan Raya Bali kawasan perairan Tanjung Benoa, Bali pada Selasa (27/9/2022).

Bertepatan dengan perayaan World Tourism Day 2022, penanaman bibit mangrove ini sebagai upaya Kemenparekraf untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno melakukan serah terima dan penanaman bibit mangrove di Taman Hutan Raya Bali kawasan perairan Tanjung Benoa, Bali pada Selasa (27/9/2022). (Dok. Kemenparekraf)

Kemenparekraf berencana merealisasikan penanaman sebanyak 41 ribu bibit mangrove, dengan dukungan dari Gojek dan Jejak.in.

"Kemenparekraf bekerja sama dengan mitra kita yaitu Gojek dan Jejak.in untuk menanam bibit mangrove sebagai upaya kita bersama dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan yang salah satunya untuk mengatasi perubahan iklim," kata Sandiaga Uno.

Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Bali Jadi Tempat Terbaik untuk Perayaan Wolrd Tourism Day

Perubahan iklim telah menjadi isu dan perhatian penting bagi berbagai negara di dunia termasuk Indonesia, seperti dikutip dari rilis resmi Kemenparekraf, Rabu (28/9/2022).

Sesuai ketetapan Paris Agreement (2015), semua negara memiliki kewajiban untuk berkontribusi dalam penurunan emisi termasuk melaksanakan, mengomunikasikan upaya ambisius, mitigasi, dan juga adaptasi yang ditetapkan secara nasional atau dikenal sebagai National Determined Contribution (NDC).

Dampak perubahan iklim dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi yang saat ini mencapai 80 persen dari total bencana yang terjadi di Indonesia.

Hal tersebut memicu risiko kelangkaan air, kerusakan ekosistem lahan dan lautan, kelangkaan pangan, dan penurunan kualitas kesehatan.

Baca juga: Tindak Tegas Polusi Suara di Canggu Bali, Sandiaga Uno Ajak Wisatawan Saling Menghargai

Menurut Nature Climate Change pada 2018, pariwisata termasuk salah satu sektor paling polutan yang menyumbang 8 persen dari emisi global, di mana 49 persen disumbang oleh jasa transportasi.

Sandiaga Uno menjelaskan, pemerintah sebelumnya telah menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 50 persen pada 2035 dan net zero emission pada 2050 di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, butuh kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak termasuk sektor swasta.

Bertepatan dengan perayaan World Tourism Day 2022, penanaman bibit mangrove sebagai upaya Kemenparekraf untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. (Dok. Kemenparekraf)

"Program ini kita harapkan dapat memvalidasi our net zero strategy yaitu net zero kita tahun 2035 untuk kita harus dapat mengurangi emisi karbon hingga 50 persen di sektor pariwisata dari 8 persen menjadi 4 persen. Dan di 2045 target kita ambisi sekali yaitu sektor pariwisata ini akan net zero," kata Sandiaga Uno.

Di sisi lain, keberadaan mangrove juga menjadi destinasi wisata yang saat ini begitu diminati wisatawan.

Oleh karenanya, program tersebut diharapkan juga dapat mendukung hadirnya destinasi-destinasi berbasis ekowisata.

Baca juga: Strategi Sandiaga Uno Tangani Kenaikan Harga BBM di Sektor Pariwisata

"(Wisata mangrove) Ini banyak permintaannya baik dari regional, dari Eropa, karena mereka bisa merasakan sensasi di tengah-tengah Mangrove itu kualitas oksigennya luar biasa jadi baik untuk kesehatan, bagus untuk lingkungan. Kami di Kemenparekraf juga akan mengembangkan wisata minat khusus ini agar semakin diminati wisatawan," ujar Sandiaga Uno.

Kegiatan penanaman mangrove ini sebelumnya diawali dengan konvoi menggunakan 20 motor listrik Gojek.

Sandiaga Uno konvoi dari Grand Hyatt Hotel lalu melalui jalan tol hingga tiba di Taman Hutan Raya.

Kegiatan penanaman mangrove sebelumnya diawali dengan konvoi menggunakan 20 motor listrik Gojek. Sandiaga Uno konvoi dari Grand Hyatt Hotel lalu melalui jalan tol hingga tiba di Taman Hutan Raya. (Dok. Kemenparekraf)

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Ingin Kota Ambon Jadi Espisentum Musik Dunia

Konvoi motor listrik itu menjadi simbol dan wujud komitmen bersama untuk melakukan transisi energi dalam rangka mengurangi emisi karbon sesuai dengan tema presidensi G20.

Sandiaga Uno mendukung pengembangan dan penggunaan kendaraan listrik di mana Provinsi Bali sebelumnya telah ditetapkan sebagai pilot project penerapan kendaraan listrik berbasis baterai.

"Presiden sudah menunjuk Bali sebagai pilot project. Nusa Dua dalam penyelenggaraan G20 menjadi tahap awal dan akan terus dikembangkan ke berbagai daerah lain di Bali, khususnya di destinasi pariwisata dan sentra ekonomi kreatif," jelas Sandiaga.

Dikatakan Sandiaga, Kemenparekraf akan menyiapkan program insentif untuk membantu pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif transisi ke kendaraan listrik.

"Kita sedang 'godok' sebuah program funding yang akan kita sandingkan dengan industri leaders seperti Jejak.in, Gojek, dan lainnya untuk membantu masyarakat bertransisi dan diberi insentif untuk menggantikan kendaraan yang tadinya berbasis BBM menjadi listrik. Mudah-mudahan ini jadi bagian dari kerja sama kita mewujudkan net zero," terangnya.

Baca juga: Penerbangan Internasional Kembali Beroperasi, Sandiaga Uno Berharap Kunjungan Turis Meningkat

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel Kemenparekraf di sini.