Namun meski demikian, wisatawan masih perlu menjalani sejumlah tes PCR setelah kedatangan.
Tes tersebut dilakuan tepat pada hari ke-2, hari ke-4 dan hari ke-6.
Lebih dari itu, wisatawan juga harus menjalani rapid tes antigen setiap hari selama tujuh hari.
“Pengaturan baru menandai pembukaan kembali Hong Kong sebagai gerbang pariwisata dengan koneksi internasional yang signifikan," kata Dr. Pang Yiu-kai, ketua Dewan Pariwisata Hong Kong, dalam sebuah pernyataan.
Ini diharapkan pada awalnya menarik terutama pelancong bisnis, pengunjung keluarga, dan penduduk Hong Kong yang kembali,” tambahnya.
“Pengaturan baru akan memungkinkan kenyamanan dan fleksibilitas yang lebih besar bagi para pelancong.”
Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee mengutip angka infeksi yang stabil di kota itu sebagai alasan untuk kelonggaran aturan masuk.
“Kami berharap dapat memberikan ruang maksimal untuk menghubungkan kembali Hong Kong, dan untuk merevitalisasi ekonomi kita,” kata Lee.
Selain Hong Kong, kebijakan baru juga menyusul dari negeri sakura, Jepang.
Sama seperti Hong Kong, Jepang sebelumnya juga dikenal sebagai negara yang ketat terhadap penanganan Covid-19.
Namun setelah 2,5 tahun lock down, Jepang akan kembali menyambut wisatawan independen dalam wakatu dekat.
Adapun rencananya sendiri dijadwalkan untuk mulai pada11 Oktober 2022.
Jepang juga akan mengangkat batas hariannya pada jumlah pengunjung yang datang.
Saat ini, wisatawan dapat mengunjungi Jepang, tetapi hanya diperbolehkan dengan agen perjalanan yang diakui negara.
Kemudian ada juga negara-negara lain yang pernah dikenal ketat juga telah berangsur membuka perbatasannya.