Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Malam Ini, Pesawat Ruang Angkasa NASA Akan Tabrak Asteroid

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat ruang angkasa yang digunakan dalam misi Double Asteroid Redirect (DART). DART merupakan misi yang dirancang NASA untuk menguji kemampuan pertahanan planet kita jika asteroid mengancam Bumi di masa depan.

Misi tersebut melibatkan pengiriman pesawat ruang angkasa berkecepatan tinggi untuk mengganggu jalur orbit asteroid.

Sistem defleksi akan mengubah lintasan, dan pada akhirnya akan memindahkan asteroid menjauh dari Bumi.

"Ini pertama kalinya kami mengatur ulang orbit benda langit," kata Andy Rivkin, ketua tim investigasi DART dari Lab Fisika Terapan Johns Hopkins.

Baca juga: Satelit NASA Temukan Gunung Api Bawah Laut yang Menjadi Rumah Bagi Hiu Memasuki Fase Aktif Letusan

Rivkin mengatakan kecepatan pesawat ruang angkasa yang menabrak akan menjadi sekira 14.000 mil per jam.

Dimorphus akan berada sekira 7 juta mil jauhnya dari Bumi ketika pesawat ruang angkasa DART menabraknya.

Tabrakan antarbintang bukan satu-satunya sentuhan sci-fi yang diharapkan terjadi pada Senin malam.

DART juga akan menggunakan SMART Nav, sebuah sistem yang memungkinkan pesawat ruang angkasa menavigasi sendiri tanpa bantuan operator.

SMART Nav cukup cerdas untuk membedakan antara Didymos dan Dimorphos.

Pesawat itu akan bermanuver sendiri selama 4 jam terakhir sebelum melaju ke misi utama, yakni menabrak asteroid Dimorphus.

Ilustrasi NASA, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat. (Flickr/Richard Seeton)

Baca juga: Pertama Kalinya, Astronot NASA Berhasil Panen Cabai di Stasiun Luar Angkasa

Misi DART bisa ditonton

Saksikan misi pertama dari jenisnya ini melalui siaran langsung di saluran YouTube NASA TV.

NASA nantinya juga akan menampilkan video terpisah secara real-time dari kamera DRACO DART.

Kamera, satu-satunya instrumen di pesawat ruang angkasa, akan mengirim satu gambar per detik kembali ke Bumi.

Siaran langsung ini akan dimulai dengan layar sebagian besar hitam dengan satu sumber cahaya.

Saat tumbukan semakin dekat, titik cahaya akan meningkat hingga asteroid terlihat dengan detail.

Setelah tumbukan, siaran akan berubah kembali menjadi hitam (kemudian akan diputar ulang untuk menampilkan tabrakan).

Baca juga: NASA Cari 4 Orang Relawan untuk Tinggal di Simulasi Habitat Mars Selama 1 Tahun, Tertarik?

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.