Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rekomendasi Kuliner

Rujak Mak Mi Legendaris di Lamongan Sejak 1995, Laris Manis Diburu Pembeli

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu porsi menu rujak buah di warung Mak Mi yang legendaris di Lamongan sejak 1995.

Sebagai kuliner legendaris, cita rasa rujak Mak Mi sudah tak perlu diragukan lagi.

Sejak 27 tahun silam, Mak Mi hingga hari ini masih mempertahankan cita rasa rujak miliknya.

Hal ini dapat dilihat saat Mak Mi mulai menyajikan satu persatu rujak kepada para pelanggan.

Ya, meski zaman sudah modern, Mak Mi hingga saat ini masih menjual rujak yang diulek dengan tangannya sendiri.

Jadi Mak Mi hanya akan membuat jika pelanggan mulai berdatangan dan memesan rujak yang diinginkan.

Maka tak heran semua racikan bumbu Mak Mi sejak dulu hingga sekarang masih tetap autentik dan konsisten.

Mak Mi mengulek racikan bumbu rujak sebelum disajikan kepada para pelanggan. (TribunTravel/Zainiya Abidatun N)

Rujak Mak Mi sendiri merupakan tipikal rujak petis khas Jawa timuran yang gurih dan sedikit manis.

Bumbu-bumbunya terdiri dari kacang tanah goreng, gula merah, sedikit terasi, cabai, garam, dan petis hitam itu sendiri.

Ia tak menggunkan MSG sama sekali, sehingga rasa gurih dari rujaknya didadapat secara alami dari petis dan terasi.

Seletah semua bumbu diracik, Mak Mi akan mengulek dengan gesit dan cepat di atas cobek besar.

Satu persatu pesanan pelanggan ia hafalkan agar rujak yang dibuat disajikan sesuai pesanan.

Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi warung rujak milik Mak Mi.

Maka wajar jika setiap harinya warung Mak Mi hampir tak pernah sepi, terutama saat akhir pekan dan hari libur tiba.

Baca juga: Ayam Bakar Chi-Lhi Porsi Jumbo di Lamongan, Baru Buka Warung Langsung Diserbu Pembeli

Terjangkau dan Menunya Sesuai Keinginan

Satu porsi menu rujak buah di warung Mak Mi yang legendaris di Lamongan sejak 1995. (TribunTravel/Zainiya Abidatun N)

Sebagai kuliner yang masih dibuat manual, Mak Mi tidak mematok harga yang fantastis pada rujak uleknya.

Halaman
123