Maka tak heran jika kebanyakan pelanggan warung Panji Kedaton didominasi anak muda yang sedang nongkrong.
Baik sendiri atau bareng dengan teman-teman, mereka tampak asyik menikmati segelas kopi di warung Panji Kedaton.
Baca juga: Nasi Pecel Legendaris di Lamongan Eksis Sejak 1968, Porsi Jumbo Cuma Rp 7 Ribu
Baca juga: Lodeh Kuthuk Legendaris di Lamongan, Laris Manis Dua Jam Buka Langsung Ludes
Selain kopi, menu lain yang menjadi andalan di warung Panji Kedaton adalah olahan daging ayam dan kambing.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, olahan daging yang dimaksud adalah menu sate.
Sate di warung Panji Kedaton ini dibuat fresh dan hanya dibakar saat sudah dipesan oleh pelanggan.
Dari arah pinggir jalan, asap pembakaran sate akan siap mengebul menyambut siapa saja yang menyantap makan siang di sana.
Olahan menu sate di Warung Panji Kedaton terbilang cukup sederhana.
Daging ayam yang sudah dipotong dan ditusuk akan dilumuri kecap untuk dibakar di atas arang.
Setelah matang barulah sate disajikan dengan bumbu kacang layaknya sajian sate Khas Madura.
Tak lupa setelah itu diberi tambahan irisan bawang merah dan perasan air jeruk nipis agar rasanya semakin segar dan sedap.
Satu porsi sate ayam di warung Panji Kedaton dibuat dengan potongan daging yang cukup besar.
Terdiri dari 10 tusuk, sate tersebut dapat dinikmati dengan sepiring nasi putih hangat dengan porsi yang mengenyangkan.
Harganya juga cukup terjangkau yakni hanya Rp 15 ribu jika tanpa nasi.
Namun, jika menambah nasi maka pelanggan harus menambah kocek seharga Rp 3 ribu saja.
Sementara jika untuk menu sate kambing, harga yang ditawarkan yakni Rp 25 ribu saja tanpa nasi.