Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Seorang Pria Lempar Batu ke Sekelompok Monyet, Malah Dapat Serangan Dadakan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret monyet di India. Sebuah video yang viral merekam aksi seorang pria melemparkan batu ke sekelompok monyet, malah dapat serangan dadakan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Primatology pada April 2022, mereka mendalilkan bahwa kera itu adalah keturunan bekantan ( Nasalis larvatus ) dan lutung keperakan ( Trachypithecus cristatus ).

Bekantan berukuran besar dan memiliki hidung memanjang dan wajah pucat; lutung keperakan lebih kecil dan memiliki wajah lebih gelap.

Bekantan ( Nasalis larvatus ) jantan, Teluk Labuk, Kalimantan (Charles J. Sharp, CC BY-SA 4.0 , via Wikimedia Commons)

Hibrida itu, menurut peneliti, tampak memiliki hidung besar seperti bekantan, tetapi wajah keabu-abuan seperti lutung keperakan.

Dan, pada 2020, monyet misterius itu juga tampaknya memiliki bayi.

Dilansir dari allthatsinteresting, karena pembatasan virus corona, para peneliti belum dapat mengamatinya secara langsung, tetapi mereka telah melihat foto-foto di mana monyet itu tampak menyusui dan merawat bayinya.

"Dia tampaknya sedang menyusui bayi," Nadine Ruppert, seorang ahli primata di Universiti Sains Malaysia dan rekan penulis studi baru-baru ini, mengatakan kepada Live Science . “Kami semua kagum, itu sangat nyata.”

Namun, para peneliti mengingatkan bahwa monyet hibrida dan bayinya tidak selalu menjadi alasan untuk perayaan.

Bahkan, itu bisa berarti bahwa ekosistem Kalimantan sedang terganggu.

Itu karena monyet dari dua genera yang berbeda, seperti bekantan dan lutung keperakan, jarang kawin silang.

Menurut Newsweek , ini adalah pertama kalinya hibrida antara dua spesies telah dicatat.

Lutung keperakan ( Trachypithecus cristatus ). (Bernard DUPONT from FRANCE, CC BY-SA 2.0 , via Wikimedia Commons)

Ini juga kedua kalinya dalam sejarah para ilmuwan mengamati hibrida antara dua spesies primata yang berbeda di alam liar.

Jadi apa yang terjadi di Kalimantan?

Para ilmuwan menduga bahwa ekosistem yang menyusut yang disebabkan oleh perkembangan manusia mengubah cara kedua spesies monyet berinteraksi, menyebabkan mereka bersaing untuk pasangan dan wilayah.

Itu karena kedua spesies hidup dalam "keluarga" dengan satu jantan dan beberapa betina.

Laki-laki muda harus mengambil alih kelompok yang sudah ada sebelumnya, atau memulai kelompok mereka sendiri.

Halaman
1234