TRIBUNTRAVEL.COM - Kota Solo memang terkenal akan kebudayaanya yang menakjubkan.
Hal itu tak lepas dari keberadaan dua kerajaan yang pernah mendiami Kota Solo dan berjaya pada masanya.
Dua kerajaan di Kota Solo tersebut yakni Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran.
Melansir situs resmi Pemkot Solo, Minggu (18/9/2022), munculnya dua kerajaan di Kota Solo berawal karena perebutan sebuah takhta antar anggota keluarga kerajaan.
Baca juga: Rock in Solo Kembali Digelar Usai Vakum Sejak 2015, Catat Tanggalnya
Dengan adanya perebutan takhta, maka muncul Perjanjian Salatiga yang memprakarsai berdirinya Pura Mangkunegaran.
Pura Mangkunegaran sendiri didirikan oleh Raden Mas Said pada tahun 1757 setelah menandatangani Perjanjian Salatiga.
Kemudian, Raden Mas Said dijadikan sebagai pemegang takhta pertama, dengan gelar KGPAA Mangkunegara I, dan berkedudukan di Pura Mangkunegaran.
KGPAA Mangkunegara I memiliki keahlian dibidang seni karawitan dan ahli dalam memukul gamelan.
Hal itulah yang menjadi latar belakang diadakannya sebuah perayaan pada setiap hari kelahiran Mangkunegara I.
Perayaan tersebut menyelenggarakan berbagai macam pertunjukkan seperti seni tari, wayang kulit dan wayang orang.
Baca juga: Mencicipi Rahang Tuna Viral di Solo, Porsi Super Jumbo dengan Sambal Melimpah
Kecintaan Mangkunegaran I pada bidang kesenian mendorongnya untuk menghimpun dan membentuk kelompok-kelompok seniman, yang terdiri dari seniman wayang, seniman tari, dan seniman pengrawit.
Gagasan tersebut kemudian melahirkan beragam macam kesenian Jawa tumbuh di Pura Mangkunegaran, yang kemudian membuat Pura Mangkunegaran menjadi pusat kesenian Jawa.
Salah satu karya seni yang lahir pada masa Mangkunegara I yaitu kesenian wayang orang.
Pada masa itu, pemain wayang orang hanya terbatas pada abdi dalem saja.
Wayang orang dipentaskan secara terbatas dan hanya bisa dinikmati oleh kerabat dan punggawa.