Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Rekomendasi Wisata

7 Tempat Wisata di Banda Aceh yang Patut Dikunjungi, Pantai Ulee Lheue Jadi Spot Nongkrong Favorit

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah remaja asik bercengkrama sambil menghirup kopi di pinggir pantai Ulee Lheue, Banda Aceh, Sabtu (5/9/2020). Menjamurnya tempat kopi di tepi pantai sedang digandrungi muda-mudi di Banda Aceh, Aceh.

Di sini, terdapat 23 rumah adat yang mewakili setiap kabupaten/kota di Indonesia.

Anjungan tersebut bisa menjadi sarana edukatif untuk menengok keberagaman suku dan budaya yang tumbuh dalam masyarakat.

Pengunjung Taman Ratu Safiatuddin tidak akan dikenakan biaya tiket masuk.

Tempat ini juga buka selama 24 jam, sehingga bisa dikunjungi kapan pun.

Lokasi: Jalan Senangin, Bandar Baru, Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Populer di Kabupaten Samosir, Pantai Sigurgur Jadi Spot Favorit Berburu Sunset

3. Pantai Ulee Lheue

Sejumlah remaja asik bercengkrama sambil menghirup kopi di pinggir pantai Ulee Lheue, Banda Aceh, Sabtu (5/9/2020). Menjamurnya tempat kopi di tepi pantai sedang digandrungi muda-mudi di Banda Aceh. (SERAMBI INDONESIA/HENDRI)

Pantai Ulee Lheue merupakan salah satu spot favorit untuk berkumpul bareng keluarga, pasangan maupun teman-teman.

Terlebih, di pinggir Pantai Ulee Lheue kini banyak tersendia tempat kopi yang tengah digandrungi para muda-mudi.

Para pengunjung umumnya menghabiskan waktu di Pantai Ulee Lheue untuk menikmati sore hari.

Tidak ada biaya tiket masuk yang dikenakan, wisatawan pun bebas berkunjung kapan saja.

Lokasi: Ulee Lheue, Meuraxa, Kota Banda Aceh, Aceh.

4. Museum Tsunami Aceh

Pengunjung melintas depan Gedung Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, Kamis (21/2/2013). Selain berisi informasi tentang gempa dan tsunami, museum berlantai empat dengan arsitektur modern yang dibangun tahun 2007 tersebut juga diperuntukkan sebagai tempat evakuasi bencana alam. (SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR)

Museum Tsunami Aceh sengaja dirancang sebagai monumen untuk memperingati bencana gempa bumi dan tsunami pada 2004 silam.

Menariknya, tempat ini juga difungsikan sebagai pusat pendidikan pendidikan bencana dan perlindungan darurat ketika sewaktu-waktu terjadi tsunami.

Sejak dibuka, Museum Tsunami Aceh menjadi salah satu destinasi yang ramai dikunjungi.

Halaman
1234