Adapun fasilitas-fasilitas tersebut di antarnaya yakni meliputi fasilitas keamanan dan keselamatan penerbangan.
Kemudian ada juga fasilitas elektrikal, mekanikal dan elektronika, serta fasilitas pelayanan.
Lalu meliputi juga seluruh fasilitas di terminal penumpang, kemudian runway dan apron berkapasitas 16 lokasi parkir pesawat (parking stand) untuk pesawat berbadan sedang (narrow body) dan 6 parking stand pesawat berbadan lebar (wide body).
Sementara itu untuk revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma sendiri dilakukan di terminal kedatangan.
Areanya saat ini lebih diperluas dari sebelumnya 819,32 meter persegi, kini menjadi 1.194,24 meter persegi.
Terdapat pula penambahan baggage conveyor belt dari 2 menjadi 3, serta ketersediaan fasilitas berupa Mushola yang luas.
Di sisi lain, layanan ground handling dan Pertamina juga dipastikan siap melayani penerbangan maskapai komersial.
Dalam hal ini diwujudkan dengan menyiapkan seluruh fasilitas umum dan komersial penunjang pelayanan bagi penumpang.
Di antaranya meliputi transportasi darat yang terdiri dari operator bus, operator taksi dan operator kendaraan sewa.
Adapun proses verifikasi terhadap fasilitas di gedung terminal telah dijalankan oleh Kementerian Perhubungan dan selesai Ditindaklanjuti oleh AP II.
Muhammad Awaluddin menuturkan koordinasi penuh juga dilakukan dengan seluruh instansi guna aktivasi kembali penerbangan komersial di Bandara Halim Perdanakusuma.
"Koordinasi penuh dilakukan dengan TNI AU dan Kementerian Perhubungan serta stakeholder lainnya antara lain maskapai, AirNav Indonesia dan Kantor Kesehatan Pelabuhan," ujar Muhammad Awaluddin.
Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat maskapai Citilink yang melakukan penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma.
Dikutip dari Instagram @halimperdanakusumaairport, rute perdana tersebut dimulai oleh pesawat Citilink QG 171 dari Surabaya.
Kedatangannya bahkan disambut begitu meriah dengan tradisi water salute.
Baca tanpa iklan