Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Turis Tak Senjata Ungkap Lokasi Vladimir Putin Simpan Senjata

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi foto turis. Seorang pria tak sengaja tunjukan lokasi di mana Vladimir Putin menyimpan senjata.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelesnky baru-baru ini menegaskan kembali keyakinannya bahwa Krimea harus tetap menjadi bagian dari negaranya.

Mengacu pada pendudukan Rusia atas tanah itu sejak 2014, ia berkata, "Perang Rusia ini dimulai dengan Krimea dan harus diakhiri dengan Krimea, dengan pembebasannya."

Vladimir Putin Ungkap Rusia akan Ciptakan Pesawat Ruang Angkasa

Vladimir Putin (Pixabay/ DimitroSevastopol)

Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa Rusia akan mengembangkan pesawat ruang angkasa generasi berikutnya.

Ia juga mulai merencanakan lebih banyak pendaratan di bulan hanya beberapa minggu setelah menarik diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Berbicara pada Selasa (12/4/2022), Putin menekankan bahwa Badan Antariksa Rusia perlu berhasil menghadapi tantangan eksplorasi ruang angkasa, dilansir dari Daily Star.

Baca juga: Unik, Perusahaan Rusia Buat Jalan Sepanjang 700 Meter dengan Aspal Beraroma Stroberi

Untuk melakukan ini, dia mengklaim mereka akan mengembangkan pesawat ruang angkasa generasi berikutnya serta teknologi ruang nuklir baru.

Vladimir Putin juga mengatakan mereka akan mengirim pesawat ruang angkasa tak berawak ke bulan akhir tahun ini dalam apa yang akan menjadi kembalinya ke batu yang telah lama ditunggu-tunggu.

Tanggal peluncuran Luna 25 awalnya direncanakan untuk 2016, tetapi didorong kembali ke 2018 dan kemudian 2021.

Rencana ambisius Putin datang hanya beberapa minggu setelah Rusia mengumumkan akan menarik diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, dan mengakhiri 23 tahun kerja sama internasional di luar angkasa.

Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin mengumumkan bahwa jadwal penyelesaian proyek ISS akan segera diserahkan kepada pimpinan Rusia.

Diperkirakan langkah itu didorong oleh sanksi internasional atas perang di Ukraina, dan merupakan pukulan besar bagi masa depan eksplorasi ruang angkasa.

Stasiun luar angkasa membutuhkan pemeliharaan konstan untuk mempertahankan orbit yang stabil, dan tanpa kontribusi Rusia, stasiun itu harus dinonaktifkan jauh lebih cepat dari yang direncanakan semula.

Baca juga: Detik-detik Pesawat Garuda Indonesia yang Antar Jokowi Mendarat di Rusia, Disambut Cuaca Cerah

Rogozin mengatakan, "Sanksi dari AS, Kanada, Uni Eropa, dan Jepang ditujukan untuk memblokir kegiatan keuangan, ekonomi, dan produksi perusahaan teknologi tinggi kami."

"Tujuan sanksi adalah untuk membunuh ekonomi Rusia, menjerumuskan rakyat kita ke dalam keputusasaan dan kelaparan, dan membuat negara kita bertekuk lutut. Jelas bahwa mereka tidak akan mampu melakukan ini, tetapi niatnya jelas," imbuhnya.

Halaman
123