Selain itu, peringatan untuk 41 negara lain diturunkan dari Level 3, dengan memperingatkan orang untuk menghindari semua perjalanan, ke Level 2.
Di antara negara-negara itu adalah 33 wilayah di Timur Tengah dan Afrika, empat di Karibia, tiga di Eropa Timur, dan Kirgistan.
Kementerian mengatakan masih merekomendasikan mereka yang berencana bepergian ke luar negeri untuk mendapatkan vaksinasi lengkap untuk mencegah infeksi Covid-19.
Baca juga: Viral YouTuber Mengayuh Sepeda Melewati Jembatan Eshima Ohashi Jepang yang Terkenal Ekstrem
Baca juga: Viral Cerita Pengalaman Mistis Pramugari saat Menginap di Hotel, Paling Seram di Narita Jepang
Diwartakan juga oleh Reuters, negeri sakura Jepang juga berencana akan menghapus aturan pra perjalanan.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri, Fumio Kishida pada Rabu (24/8/2022).
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya akan menghapus tes skrining Covid-19 mulai 7 September 2022 mendatang.
Namun kebijakan baru ini hanya berlaku bagi wisatawan yang sudah divaksinasi.
Lebih dari itu batas harian pada pendatang ke Jepang juga akan tetap berlaku.
Hanya saja hingga saat ini belum ada keputusan yang dibuat tentang rencana yang dilaporkan untuk menaikkan batas harian.
Kabarnya batas pelancong yang masuk dulunya dari 20.000 nantinya akan naik menjadi 50.000 orang.
"Kami akan terus melonggarkan langkah-langkah ini secara bertahap," kata Kishida.
Sebagaimana diketahui Jepang sebelumnya menjadi negara yang mempertahankan beberapa tindakan perbatasan pandemi paling ketat di antara negara-negara ekonomi utama.
Bahkan, negara sempat mengharuskan para pelancong untuk menunjukkan tes skrining Covid-19 yang diambil dalam waktu 72 jam setelah keberangkatan.
Kishida mengatakan pada bulan Mei bahwa dia ingin membawa langkah-langkah perbatasan Jepang lebih sejalan dengan negara-negara Kelompok Tujuh lainnya.
Hal itu diwujudkan Jepang pada bulan Juni dengan membuka diri untuk turis untuk pertama kalinya dalam dua tahun.