Ditambahkan, wisman dan domestik yang mendaki ke Gunung Agung menjelang 17 Agustus terus meningkat.
Perhari rata-rata wisatawan yang mendaki ratusan lewat Jalur Pengubengan serta Jalur Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang.
Belum jalur pendakian dari Pasar Agung.
"Wisatawan yang mendaki sekarang rata - rata tujuannya ingin kemah diatas, sekalian melihat sunrise, sunset. Wisman yang naik kebanyakan dari Prancis. Kalau wisdom rata-rata dari luar Bali,"imbuh Komang Kayun.
Jumlah tersebut belum termasuk wisatawan yang mendaki dari jalur Pura Pasar Agung Sebudi, Sebudi, Kecamatan Selat, Pempatan, dan Kecamatan Bebandem.
Seandainya di kalkulasi semua mungkin bisa mencapai ratusan.
Pendakian ke atas tetap harus memaakai guide lokal.
"Wisatawan yang mendaki harus melibatkn pemandu lokal Gunung Agung Bali. Harapannya agar pendaki tetap mematuhi aturan yang berlaku. Terpenting yakni tidk melakukan hal - hal diluar moral. Guide lokal di Desa Besakih mencapai puluhan orang," imbuh Kayun, warga asli Temukus.
Baca juga: Cerita 11 Orang Hilang Secara Misterius di Taman Nasional Gunung Shasta California
Pihaknya berharap, wisatawan yang melakukaan pendakian terus meningkat.
Sehingga bisa menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar.
Para pendaki juga diminta untuk tetap mematuhi peraturan yang ditentukan desa adat serta guide lokal.
Harapannya agr selamat sampai tujuan
Untuk diketahui, pendakian ke atas Gunung Agung sempat ditutup peetugas beberapa tahun karena aktivitas Guunung Agung meningkat.
Pendakian ke puncak dibuka setalah status Gunung Agung turun dari waspada (level II) jadi normal (level I) oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana & Geologi.
Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul 4.000 Pendaki Bentangkan Bendera Sepanjang 400 Meter di Puncak Gunung Penanggungan, Mojokerto
Baca juga: Unik, Museum di Jepang Ini Diciptakan oleh Tawon, Ada yang Berbentuk Gunung Fuji hingga Daruma