Cara pencucian menggunakan ATWP yakni kereta LRT Jabodebek melaju di jalur ATWP untuk pembasahan awal dan disemprot sabun di bagian kaca depan, belakang dan samping kemudian disikiat.
Selanjutnya dilakukan pembilasan awal, penyikatan atap dan diakhiri dengan pembilasan akhir.
Setelah selesai proses pencucian kereta LRT Jabodebek keluar dari alat ATWP dalam keadaan bersih.
Pencucian dengan sistem ini memakan waktu yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan pencucian manual dengan hasil yang baik.
Pencucian juga sangat efektif dan efisien karena memiliki sistem pengolahan air limbah (Water Treatment System) dimana air hasil pencucian diolah agar tidak mencemari lingkungan.
Baca juga: Terapkan Cashelss, KAI Jamin Kemudahan Sistem Pembayaran LRT Jabodebek
Melalui Water Treatment System, air yang digunakan setelah pencucian akan ditampung dan diolah dengan cara memisahkan air dengan tanah pasir, oli dan gemuk.
Sehingga, air tersebut tidak mencemari lingkungan sekitarnya.
“KAI sangat memperhatikan faktor lingkungan untuk proses pencucian LRT Jabodebek. Untuk pembilasan akhir pun, KAI menggunakan Demineralizing Water atau air murni tanpa kandungan mineral atau zat-zat kimia sehingga tidak mencemari lingkungan,” kata Joni.
Area lain yang sangat vital pada Depo LRT Jabodebek yaitu area Operation Control Center (OCC).
Area ini berfungsi sebagai tempat administrasi dan pusat kendali utama beroperasinya LRT Jabodebek.
LRT Jabodebek akan beroperasi mengikuti jadwal yang telah diunggah ke sistem persinyalan di OCC.
Baca juga: Daftar 18 Stasiun LRT Jabodebek yang Akan Beroperasi pada Agustus 2022 Mendatang
Selain itu, di area OCC akan diinstal Train Simulator untuk melatih kemampuan Train Attendant dalam mengemudikan kereta LRT Jabodebek jika dibutuhkan.
Nantinya, juga akan terdapat fasilitas-fasilitas perawatan kereta LRT Jabodebek seperti mesin bubut roda, catu daya kereta, Rail Shunter yang dapat digunakan untuk gerakan langsir, Mobile Lifting Jack untuk mengangkat trainset dan lainnya.
Seluruh operasional LRT Jabodebek kemudian berjalan secara otomatis dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan.
Operator pada OCC akan memantau jalannya LRT dan hanya akan mengintervensi jika ditemukan ketidaksesuaian seperti adanya keterlambatan, gangguan suplai daya dan sebagainya.
Baca tanpa iklan