Pelaku UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk sehingga nantinya dapat memenuhi standar kebutuhan industri hotel di Labuan Bajo.
"Kegiatan ini akan mendorong UMKM untuk memiliki kualitas produk yang tinggi dan mampu memenuhi standar hotel, sehingga nantinya seluruh kebutuhan hotel dapat disuplai oleh UMKM,” tuturnya.
Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan, kegiatan pelatihan merupakan kolaborasi antara Kemenparekraf, Telkom dan Pertamina untuk meningkatkan kapasitas usaha UMKM khususnya dalam hal branding, komunikasi, teknik negosiasi dan strategi harga.
"Fasilitator dari Pertamina dan Telkom akan mengajarkan pelaku UMKM terkait branding, komunikasi, negosiasi dan strategi harga. Tujuannya agar pelaku UMKM siap untuk menghadapi temu bisnis dan bisa mendapatkan kesepakatan kerja sama dengan hotel," ucap Hayun.
Setelah menyelenggarakan kegiatan upskilling selama tiga hari, Kemenparekraf akan menyusun e-katalog dan melakukan pendampingan kepada seluruh peserta sampai dengan temu bisnis dengan hotel.
Tujuan akhir dari rangkaian program ini adalah terbentuknya sustainable supply chain antara UMKM dan hotel di DPSP Labuan Bajo.
"Tujuan akhir dari rangkaian kegiatan ini adalah terbentuknya sustainable supply chain antara UMKM dan hotel, sehingga akan meningkatkan perekonomian secara signifikan, baik dari sisi hotel sebagai demand maupun dari sisi UMKM sebagai supply,” jelas Hayun.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina menambahkan, ada peluang besar bagi UMKM untuk dapat memenuhi kebutuhan hotel.
Bukan hanya hotel di Labuan Bajo, namun juga potensi memenuhi kebutuhan dari jaringan hotel secara nasional.
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)
Kumpulan artikel liburan artis
Baca juga: Nia Ramadhani & Keluarga Jelajah Labuan Bajo, Sempat Foto Bareng Komodo
Baca juga: Viral Aksi Mogok Pelaku Wisata Labuan Bajo, Sandiaga Uno Ajak Dialog dan Cari Solusi
Baca tanpa iklan