Sabuk pengaman pramugari
Baca juga: Pilot Terlalu Percaya Diri, 48 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Peraturan untuk pramugari sama sekali berbeda dengan peraturan untuk penumpang.
Alih-alih hanya memiliki sabuk pengaman di pinggang, pramugari diharuskan memiliki sabuk pengaman harness empat titik.
Selain itu, harus ada tombol pelepas cepat di sabuk pengaman jika terjadi keadaan darurat, yang akan memungkinkan pramugari untuk meninggalkan tempat duduk mereka dengan cepat dan menyelesaikan tugas mereka, seperti mengevakuasi penumpang.
Sabuk pengaman pramugari tidak hanya melindungi awak kabin itu sendiri, tetapi juga memastikan keselamatan penumpang.
Karena beberapa pramugari mungkin duduk di seberang penumpang dan sabuk pengaman mencegah pramugari menabrak kursi penumpang jika terjadi insiden saat lepas landas dan mendarat.
Baca juga: Pilot Terkejut Lihat Cahaya Merah Misterius saat Melintas di Atas Atlantik, Apa Itu?
Sabuk pengaman pilot
Sabuk pengaman pilot bisa dibilang yang paling kompleks karena diharuskan memiliki harness lima titik.
Selain empat titik yang sama dengan sabuk pengaman pramugari (bahu kiri, bahu kanan, pinggang kiri, pinggang kanan), pilot juga memiliki tali "kapal selam" yang terpasang dari sela-sela kaki mereka.
Ini untuk menghentikan tubuh pilot agar tidak meluncur ke depan selama kecelakaan, untuk memungkinkan mereka mengemudikan pesawat bahkan selama kondisi yang buruk.
Tidak semua lima titik harness diperlukan setiap saat (selama lepas landas dan mendarat), pilot diharuskan untuk mengenakan seluruh harness.
Namun, selama penerbangan, sabuk putaran dua titik saja sudah cukup.
Kesimpulan
Kesimpulannya, sabuk pengaman pramugari dan pilot berbeda dengan penumpang karena alasan keselamatan.
Pramugari membutuhkan empat titik harness untuk menahan diri di tempatnya karena kursi mereka sering menghadap ke belakang.