"Saya memakai outfit Jawa khas Jogjakarta. Namun, saya pakai kain motif dari Sulawesi kemudian saya jahit sendiri. Memang kami suka fashion," ujar pria yang juga menyukai dunia modeling ini.
Tak hanya para anak muda, ada pula Sutarmi Siti Rofiah, nenek 66 tahun ini yang jauh dari Nginden, Kecamatan Sukolilo.
"Saya naik sepeda ontel ke sini. Dengar-dengar anak muda ada ramai-ramai di sini, saya sengaja ke sini," katanya.
"Saya pengin tahu, sekaligus meramaikan Surabaya. Ternyata kok masih muda-muda, cantik-cantik, ganteng-ganteng. Tapi nggak apa-apa ya," katanya.
Menariknya, ia memilih menggunakan kostum suku Indian.
"Saya ini kan juga pelaku UMKM. Sekaligus biasa membuat berbagai kostum ikonik," katanya.
Sebagai pelaku UMKM, ia ingin kawasan Jalan Tunjungan ramai dan berimbas pada peningkatan UMKM Kota Surabaya.
"Tolong kalau bisa diadain terus supaya ramai," kata perajin kerajinan tangan berbahan baku daun kering ini.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Ikuti Trend Citayam Fashion Week, Komunitas Solo Gelar Gladak Fashion Week di Jenderal Sudirman.
Simak juga artikel lainnya seputar Citayam Fashion Week di sini.