TRIBUNTRAVEL.COM - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyayangkan adanya kejadian brutal yang dilakukan suporter sepak bola di Stasiun Manggarai pada Minggu (24/7/2022).

Diwartakan sebelumnya, suporter sepak bola nekat melakukan penerobosan gate KRL Stasiun Manggarai.

Aksi tersebut sangat membahayakan, terlebih tujuannya hanyalah untuk mencari suporter sepak bola lainnya.

Menanggapi hal tersebut, KAI meminta masyarakat untuk senantiasa tertib dan menjaga fasilitas stasiun demi kenyamanan bersama.

Baca juga: Stasiun Manggarai Siap Jadi Stasiun Sentral Pertama dan Terbesar di Indonesia pada 2025

KAI juga akan melakukan langkah-langkah pencegahan bekerjasama dengan TNI, Polri, dan Aparat Kewilayahan.

Hal itu diungkapkan oleh VP Public Relations KAI Joni Martinus, seperti dikutip TribunTravel dari rilis resmi di laman kai.id, Rabu (27/7/2022).

Menurut Joni, KAI akan mengambil tindakan tegas kepada siapa saja yang merusak fasilitas di stasiun maupun fasilitas lainnya.

"KAI meminta kepada seluruh masyarakat untuk selalu mematuhi aturan, menjaga ketertiban, menjaga fasilitas stasiun karena layanan kereta api merupakan fasilitas umum," ujar Joni.

Kejadian tersebut diduga dipicu oleh gesekan antar suporter sepak bola yang sebelumnya terjadi di Stasiun Jatinegara.

Baca juga: Cuaca Panas Ekstrem, Kuda Kereta Wisata Pingsan saat Bawa Turis Keliling Kota

Meski demikian, tidak ada kerusakan pada kejadian ini.

Petugas stasiun juga turut bersiaga untuk tetap mengamankan layanan Commuter Line.

KAI berkomitmen untuk selalu memastikan fasilitas layanan publik selalu dalam kondisi yang terjaga guna memberikan kenyamanan pada pelanggan Commuter Line.

Selain itu, KAI akan selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta dalam setiap layanannya.

Setiap pelanggan diharapkan untuk dapat mematuhi aturan dan arahan dari petugas agar ketertiban dapat selalu terjaga.

"KAI meminta agar sesama pengguna KRL untuk saling menghormati dan menghargai. Tujuannya agar perjalanan Commuterline tetap aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat," tutup Joni.