Gusti Moeng mendengar bakal ada 5 pusaka yang akan dikeluarkan untuk kirab.
Namun, dengan kondisi kebo bule inti yang sakit, hal tersebut tidak memungkinkan untuk ikut kirab.
"Dengan kondisi seperi ini, saya sebagai Ketua Lembaga Dewan Adat, saya tidak mengizinkan," pungkasnya.
Baca juga: 6 Tempat Wisata di Solo untuk Libur Sekolah 2022, Belajar Sejarah di Keraton Surakarta Hadiningrat
Penjelasan Dinas terkait Kebo Bule Terpapar Manusia
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Solo memberikan penjelasan mengenai Kebo Bule milik Keraton Kasunanan Surakarta yang disebut terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melalui manusia.
Kepala DPKPP Solo, Eko Nugroho menyebut virus PMK bisa menempel pada manusia dan menularkan pada hewan.
"Mungkin karena bisa terbawa manusia, manusia sebagai pembawa," kata Eko, kepada TribunSolo.com, Jumat (22/7/2022).
"Ada orang yang baru daerah PMK masuk kandang ada virus yang menempel di baju atau sepatu sehingga menularkan ke hewan," tambahnya.
Terlebih lagi, Kebo Bule berada di alun-alun selatan dimana banyak masyarakat yang nongkrong maupun menonton kerbau-kerbau tersebut.
"Iya bisa seperti itu, tapi kita sebelumnya juga sudah lakukan desinfektan dan melakukan antisipasi juga," paparnya.
Eko menyarankan masyarakat untuk tidak terlalu dekat-dekat dengan hewan.
Meskipun tidak menular ke manusia, tapi manusia diduga bisa membawa virus PMK itu.
"Jangan dekat-dekat lah, dalam artian tidak menular tapi bisa membawa virusnya," ujar Eko.
Setelah mengetahui adanya satu kerbau yang mati karena PMK, pihaknya langsung memisahkan hewan yang belum terpapar dan saat ini terpapar.
"Terindikasi PMK langsung kita pisahkan, laporannya kemarin. Ada yang terindikasi PMK sudah kita lakukan pengobatan dan kini makin sehat," paparnya.
Baca juga: Kronologi Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Pingsan di Keraton Surakarta, Diduga Kelelahan
Baca tanpa iklan