Sehingga saat keadaan darurat mereka sudah tau dengan baik terkait dasar-dasar penting dalam pesawat.
Seperti di antaranya mengetahui kemudi dari kuk atau bilah dari aileron, atau sesederhana mengetahui letak mesin kiri dan kanan.
Selain mengemudi, mereka juga akan mendapat 'pelatihan ketidakmampuan pilot'.
Adanya pelatihan tersebut dimaksudkan jika satu pilot sedang dalam keadaan sakit atau lebih buruk.
Sehingga dengan demikian pramugari dapat memindahkan mereka dari tempat duduk dengan aman.
Setelah itu pramugari akan mengambil alih kursi pilot yang kosong dan membantu pilot yang tersisa.
Dalam hal ini pramugari akan berperan penting dengan membaca daftar periksa yang sesuai.
Ada juga latihan mengenai sinyal tangan tertentu yang diajarkan untuk tujuan komunikasi.
Kode non verbal itu digunakan jika ada kemungkinan berbicara dengan kontrol lalu lintas udara saat hendak mendaratkan pesawat.
Baca juga: 9 Kelakuan Penumpang Terburuk Versi Pramugari, Ambil Foto Awak Kabin Tanpa Izin
Ya, saat keadaan darurat, pramugari harus berbicara dengan kontrol lalu lintas udara.
Hal ini dilakukan karena mereka akan memandu serta membawa pilot profesional melalui radio jarak jauh.
Nantinya pengontrol lalu lintas akan menginstruksikan pramugari tentang apa yang harus dilakukan.
Jika tidak memungkinkan, ada juga beberapa kapasitas untuk menggunakan kemampuan pendaratan otomatis pesawat.
Pesawat jenis ini akan menggunakan teknologi onboard dan sinyal dari lampu landasan pacu bandara, serta pemancar untuk memandu pesawat turun dengan aman.
Namun, biasanya teknologi otomatis semacam itu hanya digunakan dalam visibilitas rendah dan dalam kondisi tertentu.