TRIBUNTRAVEL.COM - Bandara Schipol, Amsterdam, Belanda menjadi bandara pertama di dunia yang membatasi penerbangan.
Bandara Schipol memangkas jumlah penerbangan sebesar 12 persen dalam upayanya untuk mengurangi polusi dan membuat industri dan penerbangan lebih berkelanjutan, dilaporkan schengenvisainfo.com.
Keputusan tersebut telah diambil oleh kabinet pemerintah negara dan hal yang sama telah diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui surat yang ditandatangani oleh Menteri Infrastruktur dan Pengelolaan Air Belanda Mark Harbers.
"Menteri Harbers memberi tahu DPR tentang keputusan kabinet untuk mengurangi jumlah maksimum pergerakan pesawat yang diizinkan ke dan dari Schiphol menjadi 440.000 per tahun," ungkap pemerintah dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan bersama dengan surat yang dikirim ke DPR.
Baca juga: Uniknya Maskapai Penerbangan Belanda, Beri Penumpangnya Suvenir Miniatur Rumah Sejak 1952
"Ini termasuk 500.000 pergerakan pesawat dari draft Keputusan Lalu Lintas Bandara (LVB)," tambahnya.
Dalam suratnya, Menteri Harbers berargumen bahwa meskipun Belanda memiliki hubungan yang sangat baik dengan dunia, terutama karena Bandara Schiphol, negara harus memberikan perhatian yang layak untuk pengurangan dampak negatif penerbangan terhadap manusia, lingkungan, dan alam.
LIHAT JUGA:
Menteri juga menyoroti bahwa pengurangan jumlah pergerakan pesawat akan menyebabkan polusi suara yang lebih sedikit dan emisi karbon dioksida, nitrogen, partikel (ultra), dan zat berbahaya lainnya yang lebih sedikit.
Namun, dia mengungkapkan kesadarannya bahwa keputusan itu akan memiliki konsekuensi besar pada sektor penerbangan.
Baca juga: Haring dan 13 Kuliner Khas Belanda yang Wajib Dicoba saat Liburan ke Amsterdam
Pengurangan jumlah penerbangan tersebut masih akan berlaku efektif sebelum akhir tahun 2023.
Keputusan tersebut telah dikritik oleh banyak orang.
Termasuk Direktur Jenderal Airports Council International (ACI Europe) Olivier Jankovec, yang mengatakan, "Bandara Schiphol Amsterdam adalah apa yang membuat Belanda lebih besar dari itu."
Ia bersikeras bahwa keputusan pemerintah untuk mengurangi kapasitas bandara pasti akan membuat Belanda 'lebih kecil.'
Dalam minggu pertama bulan ini, Belanda juga telah membatasi jumlah penumpang yang dapat terbang dari bandara setiap hari dalam upayanya untuk mengatasi antrean panjang dan pembatalan penerbangan.
Keputusan tersebut akan berlaku hingga akhir Juli, tetapi dapat diperpanjang jika kekhawatiran saat ini mengenai masuknya penumpang di bandara tidak diselesaikan.
"Jika lebih sedikit pelancong yang dapat terbang pada hari tertentu, koordinator slot independen (ACNL) akan menentukan distribusi, dan maskapai akan memutuskan bagaimana mengatasinya. Mereka akan melakukan segala yang mereka bisa untuk meminimalkan konsekuensi bagi para pelancong," sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Bandara Schiphol.
Dalam pernyataan lain yang dirilis pada 29 Juni 2022, otoritas Bandara Schiphol telah meminta penumpang untuk membawa bagasi sesedikit mungkin.
Penumpang juga diminta untuk tiba di bandara setidaknya empat jam sebelum penerbangan.
Baca juga: 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Traveler saat Liburan di Amsterdam Belanda
Tujuannya untuk merangsang kelancaran arus di sekitar meja check-in sehingga terhindar dari antrean yang panjang.
Selain itu, memungkinkan staf bandara dalam kontrol keamanan.
Kesalahan yang sering dilakukan traveler saat liburan ke Amsterdam
Seperti kebanyakan destinasi lain, liburan di Amsterdam tentu akan sedikit asing bagi traveler dari luar Belanda.
Oleh sebab itu, traveler perlu mengetahui kesalahan saat liburan di Amsterdam.
Berikut 3 kesalahan yang sering dilakukan traveler saat liburan di Amsterdam, dirangkum TribunTravel dari Euro Cheapo.
1. Mengikuti tur menggunakan bus
Amsterdam adalah kota yang paling dapat dilalui dengan berjalan kaki di Eropa.
Ibu kota Belanda ini tidak terlalu luas, sehingga tidak terlalu terlihat dengan bus.
Traveler sebaiknya menyewa sepeda atau bisa juga menaiki trem listrik.
Atau jika ingin sensasi lain, traveler bisa tur dengan perahu menyusuri kanal-kanal di Amsterdam.
Baca juga: Mencicipi Sajian Nasi Padang di Restoran Amsterdam Belanda, Seenak Apa?
2. Lama menunggu di antrean Anne Frank House
Liburan di Amsterdam, tentu traveler akan mampir ke Anne Frank House.
Namun untuk masuk ke Anne Frank House, traveler biasanya harus antre selama 2-3 jam saat weekdays.
Saat akhir pekan, antrean bisa lebih panjang dan semakin lama antre di sana.
Daripada menunggu antrean selama berjam-jam, traveler sebaiknya mengunjungi tempat lain yang tak kalah bersejarah.
Seperti Jewish Historic Museum, Dutch Resistance Museum, National Holocaust Memorial, Portuguese Synagogue, dan masih banyak lagi.
Semua museum tersebut menawarkan tur bersejarah dalam bahasa Inggris.
3. Tidur di Red Light District
Red Light District memiliki beberapa hotel yang bisa menjadi pengalaman suram bagi traveler saat liburan di Amsterdam.
Tidak ada lift, hanya ada tanggal yang kecil dan curam.
Kamar-kamar di Red Light District bisa dibilang sempit, lembap, dan membutuhkan renovasi serius.
Mengapa?
Red Light District adalah daerah tertua dari Amsterdam, dan ada undang-undang ketat tentang modernisasi situs bersejarah dari 500 tahun yang lalu.
(TribunTravel.com/SA)