Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kota Lama Semarang Bakal Jadi Contoh Pengembangan Pariwisata Lewat Program Kelana Nusantara

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kawasan Kota Lama Semarang bakal jadi percontohan pengembangan pariwisata lewat program Kelana Nusantara.

TRIBUNTRAVEL.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan bahwa Kota Lama Semarang bakal jadi contoh pengembangan pariwisata di Indonesia.

Kota Lama diketahui sejak lama menjadi ikon wisata Semarang dan tujuan favorit para wisatawan.

Wisatawan terlihat memenuhi kawasan Kota Lama untuk sekedar jalan- jalan dan berswa foto berlatar bangunan berarsitektur kuno khas negeri kincir angin, Sabtu (25/07/20). Kota Lama Semarang memiliki deretan bangunan tua peninggalan Belanda dimana masa pendudukan Belanda, kawasan kini biasa disebut Little Netherland ini difungsikan sebagai pusat pemerintahan Kota Semarang. Untuk menjaga keamanan bersama, pengunjung menerapkan social distancing dan di kawasan Kota Lama juga di sediakan tempat pencuci tangan untuk meminimalisir resiko penularan covid-19. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Rencana pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Lama Semarang diungkapkan Sandiaga Uno saat hadir dalam acara Kelana Nusantara di Restoran Kampung Laut Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (16/7/2022).

"Kota Lama Semarang dapat menjadi lesson learned bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di destinasi lainnya," kata Sandiaga Uno.

Baca juga: Kota Lama Semarang Ajak Pengunjung Berkirim Surat Lewat Pos, Kenang Masa Lalu yang Terlupakan

Sandiaga mengatakan, dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Semarang, Kemenparekraf menghadirkan program Kelana Nusantara.

Tonton juga:

Dalam program tersebut, pelaku parekraf dapat menyampaikan aspirasi dan kendala yang dihadapi dalam usahanya mengembangkan sektor ekonomi kreatif.

Selain itu, melalui Kelana Nusantara, pelaku parekraf juga dapat membangun jejaring yang lebih kuat antara sesama pelaku ekonomi kreatif, pemerintah kota, dan pemerintah pusat.

"Melalui kegiatan Kelana Nusantara, pemerintah diharapkan dapat menciptakan kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu melalui adaptasi, inovasi, dan kolaborasi untuk mendukung terciptanya peluang usaha dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat," kata Sandiaga Uno. 

Sebelumnya, Kelana Nusantara telah diselenggarakan di beberapa kota, yaitu Aceh, Surakarta, Yogyakarta, Mataram, Sragen, dan Jakarta, dengan menghadirkan peserta dari para pelaku ekonomi kreatif di berbagai subsektor ekraf.

Pada kesempatan tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno turut mendorong komunitas film di Kota Semarang untuk mengikuti salah satu program Kemenparekraf yaitu Family Sunday Movie (FSM).

Salah satu sudut kawasan Kota Lama di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/7/2016). Beberapa tahun terakhir, kawasan ini kian semarak. Semakin banyak bermunculan kafe-kafe, restoran, tempat hiburan, dan galeri seni di distrik bersejarah yang dibangun sekitar abad ke-17 tersebut. Para pemiliknya merestorasi sejumlah bangunan yang sebelumnya terbengkalai dengan biaya miliaran rupiah. Namun, masih ada juga titik-titik kumuh dan rawan kriminal yang mengganggu pariwisata. (KOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSO)

Baca juga: Rekomendasi 5 Angkringan di Semarang Buat Makan Malam, Ada Nasi Kucing Pak Gik yang Terkenal Murah

Baca juga: Jadwal Kereta Api Argo Bromo Anggrek & Dharmawangsa dari Semarang ke Surabaya Periode 24 Juli 2022

"Family Sunday Movie adalah program Kemenparekraf yang ditujukan bagi para sineas untuk menyalurkan ide-ide kreatif mereka dalam bentuk film pendek," ujar Menparekraf.

Selain itu, Pemerintah Kota Semarang juga didorong untuk mengembangkan potensi fesyennya, melalui gagasan Semarang Fashion Week.
Hal ini mengingat fesyen merupakan subsektor unggulan yang ditetapkan melalui Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) pada tahun 2017 lalu.

Dalam acara Kelana Nusantara ini, pelaku ekonomi kreatif mengeluhkan minimnya aktivitas dan kendala dalam peminjaman peralatan yang ada di Creative Hub Kota Semarang.

Selain itu, para pelaku juga menyampaikan kendala dalam mendapatkan akses informasi program-program pemerintah yang sampai ke pelaku ekraf, dan pemasaran produk kreatif.

Halaman
12