TRIBUNTRAVEL.COM - Masa kepulangan jemaah haji Indonesia sudah dijadwalkan secara bertahap sejak Jumat (15/7/2022).
Diperkirakan, arus kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci tersebut akan berlangsung hingga pertengahan Agustus 2022 mendatang.
Kendati demikian, pemerintah Indonesia telah menyiapkan beberapa upaya terkait kepulangan jemaah haji dalam periode ini.
Satu di antaranya adalah dengan adanya tes skrining kesehatan berlapis guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Baca juga: Petugas Arab Saudi Terpaksa Bongkar Koper Jemaah Haji Indonesia & Temukan Air Zam-zam
Adanya tindakan itu diumumkan secara langsung oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro, dalam keterangan persnya, Jumat (15/07/2022), secara virtual.
“Skrining yang dimaksud adalah pengecekan suhu tubuh melalui thermal scanner dan thermal gun, pengecekan tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jemaah di Asrama Haji Debarkasi,” tutur Reisa dikutip dari laman Setkab, Sabtu (16/7/2022).
TONTON JUGA:
Ia menambahkan, jika terdapat jemaah yang ditemukan memiliki gejala tertentu, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes antigen.
Dalam hal ini gejala yang dimaksud di antaranya seperti demam atau menunjukkan potensi penyakit menular.
“Jika hasilnya positif, akan dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat untuk kasus tanpa gejala atau gejala ringan," kata Reisa.
"Sementara yang bergejala sedang atau berat akan dirujuk ke rumah sakit rujukan COVID-19,” lanjutnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bagi jemaah yang dinyatakan sehat saat kedatangan dan observasi, maka dapat kembali ke rumah.
Namun, para jemaah akan terus emndapat imbauan untuk tetap memantau kondisi kesehatan masing-masing selama 14 hari.
Tak hanya itu, langkah antisipasi lainnya juga telah diupayakan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Dalam hal ini pihaknya telah menginstruksikan seluruh rumah sakit untuk menyiapkan 10 hingga 30 persen kapasitas tempat tidur.