Negara itu juga menjadi eksportir teh terbesar ketiga di dunia.
Sri Lank memproduksi tiga varietas utama, yaitu Ceylon black, Ceylon green, dan Ceylon white tea.
Baca juga: Rekomendasi 6 Tempat Beli Oleh-oleh di Cebu, Jual Beragam Suvenir Lokal Khas Filipina
13. Lipton Tea didirikan di Sri Lanka.
Pada tahun 1890, pedagang grosir kelahiran Glasgow, Sir Thomas Lipton membeli 5.500 hektar Perkebunan Teh Dambatenne di dataran tinggi Ceylon.
Ia kemudian mulai mengekspor teh secara langsung ke toko-tokonya di Inggris.
14. Pada 2016, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Sri Lanka bebas malaria.
Sri Lanka merupakan salah satu negara yang paling banyak terkena malaria pada pertengahan abad ke-20.
Namun Kampanye Anti Malaria berhasil membunuh parasit yang dibawa nyamuk yang menyebabkan penyakit tersebut.
Baca juga: Keajaiban Kuno, Sebuah Tiang Besi di India Tak Berkarat Meski Sudah Berusia 1.600 Tahun
15. Sri Lanka adalah rumah bagi Benteng Batu Sigiriya, kolom batu raksasa yang menjulang setinggi 200 meter dari dataran berhutan di bawahnya.
Dibangun lebih dari 1.000 tahun yang lalu, Situs Warisan Dunia UNESCO tersebut tempat wisata paling populer di Sri Lanka.
16. Sri Lanka terlibat dalam perang saudara selama 25 tahun yang diyakini telah menewaskan antara 70.000 sampai 80.000 orang.
Konflik tersebut berakhir pada Mei 2009, ketika pasukan pemerintah merebut benteng terakhir Macan Tamil.
Namun tuduhan atas pelanggaran oleh kedua belah pihak terus berlanjut.
17. Sri Lanka adalah rumah bagi keragaman kehidupan hewan yang luar biasa, termasuk 125 spesies mamalia, 433 burung, 245 kupu-kupu, 96 ular, 97 kadal, dan 383 laba-laba, termasuk 15 spesies tarantula.
18. Nama resmi lengkap Sri Lanka adalah 'Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka'.
Bentuk singkatnya, Sri Lanka yang berarti 'pulau yang gemerlap' dalam bahasa Sansekerta.
(TribunTravel.com/SA)