Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Uniknya Maskapai Penerbangan Belanda, Beri Penumpangnya Suvenir Miniatur Rumah Sejak 1952

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Maskapai penerbangan KLM memberikan suvenir unik kepada penumpangnya berupa Delft Blue House.

TRIBUNTRAVEL.COM - Saat naik pesawat dengan kelas utama, traveler biasanya akan mendapatkan fasilitas nomor satu.

Bahkan jika naik pesawat dengan penerbangan jarak jauh, tak jarang traveler mendapatkan fasilitas berupa makanan gourmet hingga set piyama.

Ilustrasi pesawat KLM (Unsplash/Oskar Kadaksoo)

Namun berbeda dengan maskapai penerbangan KLM yang memberikan suvenir unik kepada penumpangnya.

Traveler yang terbang naik pesawat KLM akan mendapatkan sesuatu dengan daya tarik yang bertahan lama.

Baca juga: Catat, Syarat Naik Pesawat AirAsia Terbaru untuk Penerbangan Domestik Mulai 17 Juli 2022

Bahkan, penggemar maskapai penerbangan Belanda ini telah mengumpulkan kenang-kenangan khasnya selama beberapa dekade, seperti dilaporkan Travel+Leisure.

Salah satu suvenir KLM yang paling terkenal dalam sejarah penerbangan komersial adalah Delft Blue House.

LIHAT JUGA:

Dapat dikenali dari glasir biru-putihnya, Delftware adalah gaya tembikar yang diasosiasikan dengan kota Belanda sejak pertengahan abad ke-17.

Saat berkeliling Belanda, traveler akan melihatnya di mana-mana.

Mulai dari dicetak menjadi peralatan makan, vas bunga tulip, ubin, bahkan mug bir.

Baca juga: Etihad Airways Luncurkan Model Pesawat via NFT, Bawa Dunia Penerbangan Jadi Lebih Elit

Pertama kali dalam sejarah

KLM pertama kali memberikan suvenir berupa Delft Blue House pada 1952.

Saat itu, maskapai penerbangan tidak diizinkan memberikan hadiah kepada para pelanggan mereka.

"Perusahaan penerbangan tidak diizinkan untuk memberikan hadiah kepada pelanggan mereka karena persaingan yang tidak sehat," seorang perwakilan maskapai mengatakan kepada Travel+Leisure.

KLM kemudian membuat miniatur rumah dan mengisinya dengan genever, minuman tradisional Belanda.

"Pesaing (kami) mengeluh bahwa kami memberikan hadiah kepada pelanggan kami," lanjutnya.

"Tapi kami bertanya 'apakah kami boleh memutuskan bagaimana kami menyajikan minuman kami. Apakah ada undang-undang yang mengatakan bahwa minuman harus disajikan dalam gelas?' Tidak ada. Dan begitulah semuanya dimulai," jelas dia.

Sejak saat itu, KLM memberikan suvenir berupa Delft Blue House yang terbuat dari porselen.

Delft Blue House (Dok. KLM)

"Rumah-rumah tersebut disajikan kepada penumpang di semua penerbangan bisnis antarbenua dan telah menjadi barang koleksi di seluruh dunia," ungkap perwakilan maskapai.

Istilah 'disajikan' sebenarnya mengurangi pengalaman, yang lebih mirip ritual pra-pendaratan.

Baca juga: Video Menegangkan Roda Pendaratan Terbakar, Penumpang dan Kru Kabin Masih di Dalam Pesawat

Ya, sebelum pesawat mendarat, pramugari akan melewati kabin dengan nampan berisi Delft Blue House yang tertata rapi.

Penumpang berpengalaman, pada gilirannya, membuka aplikasi khusus di ponsel mereka.

Mereka kemudian melakukan referensi silang nomor di bagian belakang setiap rumah, memastikan mereka menambahkan model baru ke koleksi.

Ada lebih dari 100 miniatur rumah

Perwakilan maskapai KLM mengatakan, Delft Blue House diproduksi secara acak sampai 1994.

Saat itu, KLM memiliki setidaknya 60 tipe Delft Blue House.

Delft Blue House (Dok. KLM)

Namun kemudian pada 1994, 15 rumah diproduksi untuk merayakan ulang tahun ke-75 KLM.

"Ini menjadikan jumlahnya tepat 75 dan jumlah rumah dalam seri ini terus mengikuti usia KLM sejak saat itu," ucap dia.

Pada 7 Oktober 2019, KLM merilis rumah ke-100 untuk memperingati 100 tahun usia KLM.

Miniatur rumah tersebut adalah replika Huis ten Bosch, istana kerajaan Raja Willem-Alexander di Den Haag.

Tujuh puluh tahun kemudian, Delft Blue House telah berkembang menjadi fenomena global.

Setiap hari, penumpang kelas bisnis keluar masuk ruang tunggu KLM di Bandara Schiphol Amsterdam, di mana terdapat pertukaran khusus di belakang konter layanan pelanggan.

Baca juga: Tiket Pesawat Murah Surabaya-Bali, Liburan Akhir Pekan Hemat dengan Tarif Mulai Rp 600 Ribuan

Sebuah buku telah dirilis untuk mencatat sejarah di balik setiap rumah dalam koleksi Delft Blue House.

Sejak 2004, pemenang tahunan turnamen golf KLM Open menerima maket Delft Blue House yang diperbesar dari Istana Kerajaan Amsterdam.

Maskapai penerbangan KLM (Foto oleh Miguel Ángel Sanz di Unsplash)

Setiap tahun, maskapai ini mendapat ribuan permintaan agar landmark berikutnya dibuat dalam porselen.

Lalu, apakah KLM akan memproduksi landmark Belanda lain menggunakan porselen?

Mungkin saja.

Karena pada Oktober 2022 mendatang, KLM akan merayakan hari jadinya yang ke-103 tahun.

Meskipun KLM tidak menjual suvenir ini, namun traveler dapat menemukannya beberapa di toko online yang menjual barang bekas.

Biasanya Delft Blue House dijual dengan harga lebih dari 10.000 dolar AS atau sekira Rp 149 juta secara lelang.

(TribunTravel.com/SA)