"Pesaing (kami) mengeluh bahwa kami memberikan hadiah kepada pelanggan kami," lanjutnya.
"Tapi kami bertanya 'apakah kami boleh memutuskan bagaimana kami menyajikan minuman kami. Apakah ada undang-undang yang mengatakan bahwa minuman harus disajikan dalam gelas?' Tidak ada. Dan begitulah semuanya dimulai," jelas dia.
Sejak saat itu, KLM memberikan suvenir berupa Delft Blue House yang terbuat dari porselen.
"Rumah-rumah tersebut disajikan kepada penumpang di semua penerbangan bisnis antarbenua dan telah menjadi barang koleksi di seluruh dunia," ungkap perwakilan maskapai.
Istilah 'disajikan' sebenarnya mengurangi pengalaman, yang lebih mirip ritual pra-pendaratan.
Baca juga: Video Menegangkan Roda Pendaratan Terbakar, Penumpang dan Kru Kabin Masih di Dalam Pesawat
Ya, sebelum pesawat mendarat, pramugari akan melewati kabin dengan nampan berisi Delft Blue House yang tertata rapi.
Penumpang berpengalaman, pada gilirannya, membuka aplikasi khusus di ponsel mereka.
Mereka kemudian melakukan referensi silang nomor di bagian belakang setiap rumah, memastikan mereka menambahkan model baru ke koleksi.
Ada lebih dari 100 miniatur rumah
Perwakilan maskapai KLM mengatakan, Delft Blue House diproduksi secara acak sampai 1994.
Saat itu, KLM memiliki setidaknya 60 tipe Delft Blue House.
Namun kemudian pada 1994, 15 rumah diproduksi untuk merayakan ulang tahun ke-75 KLM.
"Ini menjadikan jumlahnya tepat 75 dan jumlah rumah dalam seri ini terus mengikuti usia KLM sejak saat itu," ucap dia.
Pada 7 Oktober 2019, KLM merilis rumah ke-100 untuk memperingati 100 tahun usia KLM.
Miniatur rumah tersebut adalah replika Huis ten Bosch, istana kerajaan Raja Willem-Alexander di Den Haag.