Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kisah Bandara Kai Tak Hong Kong, Terpaksa Tutup Lantaran Terlalu Berbahaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bandara Kai Tak, Hong Kong yang ditutup pada tahun 1998.

Setelah perang, Bandara Kai Tak menjadi pangkalan angkatan laut untuk Angkatan Laut Kerajaan Inggris, yang berganti nama menjadi bandara Royal Naval Air Station HMS Flycatcher.

Maskapai Korean Air di Bandara Kai Tak, Hong Kong. (Flickr/ simon butler)

Bandara Mulai Berkembang

Pada awal 1950-an, ada pembicaraan tentang penerbangan komersial, dan pada 1957 landasan pacu 13/31 telah diperpanjang menjadi 5.459 kaki.

Sementara itu, landasan pacu kedua Bandara Kai Tak, 25/7, tetap sepanjang 4.760 kaki.

Pada tahun yang sama, BOAC mulai menerbangkan Bristol Britannia 102 antara London, Hong Kong dan Tokyo.

Pada tahun 1958, Hong Kong mereklamasi tanah di Kowloon Bay untuk membangun landasan pacu baru sepanjang 8.350 kaki, menggantikan dua landasan pacu yang lebih tua.

Baca juga: Fakta Bandara Kobe Jepang: Hampir 30 Tahun Diusulkan Baru Dibangun dan Dibuka

Sebuah terminal penumpang baru dibuka pada tahun 1962, dan pada pertengahan 1970-an, landasan pacu Banara Kai Tak telah diperpanjang lagi menjadi 11.130 kaki.

Pada saat tahun 1980 datang, bandara sudah mencapai batas kapasitasnya.

Kemudian pada tahun 1996, bandara telah melampaui batas 4,5 juta penumpang per tahun dan berusaha keras di bawah tekanan.

Juga, karena kedekatannya dengan rumah-rumah penduduk, bandara harus ditutup antara pukul 23.30 dan 06.30, menambah tekanan lebih lanjut pada operasional penerbangan.

Setelah memutuskan bahwa Hong Kong membutuhkan bandara baru, pemerintah memilih lokasi di pulau Chek Lap Kok di lepas Pulau Lantau.

Baca juga: 15.000 Penumpang Ketinggalan Pesawat di Bandara Madrid Spanyol, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi pesawat hendak mendarat di Bandara Kai Tak, Hong Kong. (Flickr/ Ozzy Delaney)

Loksinya jauh dari daerah pemukiman utama, kebisingan dan polusi, sehingga mengurangi potensi kecelakaan mengerikan di tempat padat penduduk.

Penerbangan terakhir di Bandara Kai Tak

Pada tanggal 6 Juli 1998, pukul 01.28, pesawat terakhir, Cathay Pacific Airbus A340, berangkat dari Bandara Kai Tak untuk penerbangan ke Bandara Internasional Chek Lap Kok Hong Kong (HKG).

Setelah keberangkatan pesawat, upacara singkat diadakan di menara kontrol bandara, di mana direktur penerbangan sipil saat itu Richard Siegel menyampaikan pidato singkat yang diakhiri dengan kata-kata "Selamat tinggal Kai Tak, dan terima kasih."

Baca juga: Profil Bandara Ngloram yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi, Intip Keistimewaannya

(TribunTravel.com/Mym)

Baca selengkapnya soal artikel penerbangan di sini.