"Ketika itu benar, maka itu benar. Saya akan merasakannya, dan mereka akan merasakannya," imbuhnya.
Ketika Milliken membeli pulau itu, properti aslinya telah rusak.
"Kami merobohkannya dan membangun yang baru," ungkapnya.
Mengingat undang-undang yang berlaku saat ini, akan lebih sulit untuk mendirikan bangunan yang sama di Duck Ledges.
"Jika Anda menemukan pulau kecil seperti Duck Ledges, Anda tidak bisa serta merta membangun hunian di atasnya," katanya.
Bangunan di Duck Ledges dapat berdiri secara legal lantaran dibuat sebelum undang-undang terbaru diresmikan.
Baca juga: Pesona Pulau Simping, Pulau Terkecil di Dunia yang Luasnya Cuma 0,5 Hektare
Faktor lain yang membuat Duck Ledges begitu unik adalah kurangnya pepohonan, memberikan pemandangan laut tanpa halangan.
Hunian di Duck Ledges cukup nyaman dan mampu menampung hingga 4 orang.
Ada dua tempat tidur di loteng dan, saat ini, Milliken mengatakan dia menyimpan kasur untuk tamu tambahan yang bermalam.
Bangunan hanya memiliki jarak sekra 6 meter dari tepi air, tetapi Milliken mengatakan dapat menahan banjir.
Milliken menjelaskan bahwa sebagian besar cuaca buruk terjadi antara Oktober dan Mei.
Biasany, Milikinen tidak menempati pulau pada waktu itu karena tidak layak untuk manusia atau binatang.
Milliken mengatakan bahwa dia hanya pernah menggunakan hunian di Duck Ledges sebagai destinasi liburan musim panas.
Bagi Milliken, keindahan pulau datang selama musim panas ketika bisa merasakan lautan menjadi bagian darinya.
Air memberikan efek pendinginan selama cuaca hangat.
Baca juga: 7 Fakta Unik Pulau Christmas, Pulau Terluar Australia yang Letaknya Dekat Pulau Jawa
Baca tanpa iklan