TRIBUNTRAVEL.COM - Sekira 15.000 penumpang dilaporkan telah ketinggalan pesawat mereka di Bandara Adolfo Suárez Madrid-Barajas, Spanyol.
Hal ini disampaikan maskapai penerbangan Iberia yang mengatakan bahwa sekitar 15.000 penumpang telah kehilangan koneksi penerbangan mereka sejak Maret 2022.
Maskapai yang berbasis di Madrid, Spanyol itu menyalahkan penutupan gerbang elektronik di Bandara Barajas, dilaporkan schengenvisainfo.com.
The Local melaporkan, Iberia mengkritik fakta bahwa penumpang di Terminal 4 Bandara Barajas tidak dapat mencapai koneksi penerbangan mereka karena mereka tidak dapat mencapai gerbang keberangkatan tepat waktu.
Menurut sumber yang sama, dalam banyak kasus, penerbangan yang sedang berlangsung terpaksa ditunda, dan banyak lainnya harus lepas landas dengan tidak banyak penumpang di dalamnya.
Insiden ini disebut-sebut karena gerbang elektronik di Bandara Barajas tidak berfungsi.
Baca juga: Ingin Liburan ke Spanyol di Masa Pandemi? Catat Syarat Masuk Terbarunya
Baca juga: Spanyol Hanya Terima Hasil Tes Covid-19 Negatif yang Diambil 24 Jam Sebelum Keberangkatan
Ditutupnya gerbang elektronik di Bandara Barajas mempengaruhi penerbangan yang berangkat dari Madrid ke Buenos Aires, Chicago, dan Miami.
Masalah-masalah ini kerap terjadi akhir-akhir ini.
Bahkan pada Senin (6/6/2022), penerbangan lanjutan dari Bandara Barajas ke Buenos Aires terpaksa lepas landas meski 100 penumpang yang sudah memesan penerbangan berada di area pemeriksaan paspor.
Selain itu, The Local mencatat bahwa masalah ini juga menjadi jelas selama Pekan Suci, seminggu sebelum Paskah.
Selama periode ini, lebih dari 3.000 penumpang ketinggalan penerbangan mereka ke Madrid karena antrean paspor warga negara non-Uni Eropa.
Selain yang disebutkan di atas, peningkatan permintaan perjalanan yang tiba-tiba juga menyebabkan para pelancong menghadapi ketidaknyamanan di bandara.
Baca juga: Mulai Bulan Depan, Wisatawan yang Liburan ke Spanyol Wajib Vaksin Booster
Selain itu, diperkirakan ada antrean panjang untuk pemeriksaan paspor karena warga negara Inggris harus melalui prosedur ini juga.
Wisatawan dari Inggris merupakan jumlah wisatawan terbesar yang mengunjungi Spanyol.
Namun, sekarang negara tersebut tidak lagi menjadi bagian dari UE, warga negara Inggris harus melalui prosedur pemeriksaan paspor seperti warga negara negara ketiga lainnya.
Setelah dikritik, Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengatakan bahwa keterlambatan antrean tidak signifikan.
Di sisi lain, Asosiasi Maskapai Spanyol meminta lebih banyak petugas polisi dikerahkan di bandara untuk menghindari kekacauan perjalanan.
Penilaian komprehensif terbaru yang diterbitkan oleh Eurocontrol menunjukkan bahwa Spanyol terus menjadi salah satu negara tersibuk.
Dari 18-24 Mei, negara itu mencatatkan rata-rata 4.735 penerbangan per hari.
Angka tersebut meningkat tiga persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Baca juga: 5 Negara Asia Tenggara Bebas Tes PCR yang Bisa Dikunjungi Wisatawan Indonesia
Baca juga: Syarat Liburan ke Singapura Terbaru 2022 untuk Turis Indonesia, Tak Perlu Karantina