Sebagaimana diketahui, sandal upanat sendiri merupakan alas kaki yang akan digunakan saat naik ke struktur Candi Borobudur.
"Sempat kami perkenalkan kepada sandal baru (upanat) namun karena masalah waktu sehingga tidak sempat (dipakai) jadi beliau cuma bawa pulang," tutur Hilmar.
"Tetapi, pesannya sudah sampai ya, bahwa ini (sandal) juga salah satu inisiatif dari Balai Konservasi Borobudur untuk menjaga kelestarian," terangnya.
Selain berwisata sejenak, dalam kunjungan tersebut Presiden Jerman turut membahas penggunaan dan perkembangan teknologi masa kini.
Termasuk, akan melakukan pembangunan laboratorium yang lebih lengkap untuk keperluan konservasi.
"Ya tadi, bercerita bahwa teknologi sekarang ini, kami berencana untuk membangun laboratorium yang lebih lengkap untuk keperluan konservasi," ujar Hilmar.
"Tadi diskusi sedikitkah mengenai teknologi yang seperti, kita ketahui Jerman memang unggul terutama terkait dengan hal-hal yang sifatnya teknikal mekanikal dan itu sangat-sangat relevan dengan candi disini, walaupun tidak sampai ke detail," ujarnya.
Baca juga: Simak, Cara Mudah Pesan Tiket Masuk Candi Borobudur untuk Liburan Akhir Pekan
Baca juga: Tokoh Budaya Soroti Keputusan Tarif Candi Borobudur Rp 750 Ribu, Sebut Harus Dikaji Ulang
Melalui pertemuan singkat itu Presiden Jerman, juga turut mengapresiasi upaya konservasi yang dilakukan oleh Balai Konservasi Borobudur.
"Beliau secara suportif terhadap usaha kami (untuk konservasi), sangat senang. Dan, juga tadi beliau sangat terkesan ketika mendengar ini direstorasi selama 10 tahun oleh Indonesia menggunakan ahli-ahli kita," tutur Hilmar.
"Dan, tentu dengan teknologi komputer mungkin merupakan salah satu projek komputer yang pertama 1973 yakni, membongkar seluruh batu diperkuat strukturnya dan kemudian disusun kembali," tambahnya.
Pamong Budaya Madya Balai Konservasi Borobudur sekaligus pemandu kunjungan Presiden Jerman, Nahar Cahyandaru menambahkan, ada hal yang juga sempat membuat Presiden terkesima pada kunjungannya kali ini.
Hal yang dimaksud yakni saat adanya penyampaian tentang peran Jerman di kawasan Candi Borobudur kepada sang Presiden.
"Ya, tadi disampaikan tentang kerja sama karena beliau seorang kepala negara bahwa ada peran Jerman disini (Candi Borobudur)," ujarnya.
"Termasuk tadi beliau menyampaikan yang pemberian batik, dia langsung tanyakan pertama adalah apa kaitannya ini dengan Pemerintah Jerman. Apakah Pemerintah Jerman berkontribusi terhadap proyek ini? Kami jelaskan bahwa UNESCO itu yang mengorganisir tapi anggaranya dari Pemerintah Jerman. Beliau suka dengan hal seperti itu, wajar sebagai kepala negara dia harus mendapatkan informasi itu," jelas dia.
Nahar kembali menambahkan, pihaknya juga menjelaskan teknis dan bantuan lain yang merupakan kerja sama dalam konservasi Borobudur dengan Pemerintah Jerman.
"Di sini, kami juga sampaikan hal-hal teknis ada bantuan expert gitu, turut kami sampaikan," pungkasnya.
Baca juga: Bertemu Menko Marinves Luhut Binsar, Ganjar Pranowo Ajukan Penundaan Kenaikan Tarif Candi Borobudur
Baca juga: Membandingkan Harga Tiket Candi Borobudur dengan 5 Situs Warisan Dunia di Negara Lain
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal Candi Borobudur di sini.
Baca tanpa iklan