“Hari pertama saya menghitung 75 penguin mati dalam jarak [enam mil]. Dan pada hari kedua, berjalan lagi ke utara, menghitungnya lagi, dan pagi itu saya menghitung 71. Dan hari ketiga, saya menghitung sekitar 59 burung mati.”
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Serunya Liburan Sembari Beri Makan Penguin Humboldt di Ocean Dream Samudra Ancol
Baca juga: Penguin Bingung yang Menggemaskan Ini Viral di Medsos, Apa yang sebenarnya terjadi?
“Kami mendapat laporan tentang penguin/kororā biru kecil yang mati di pantai Northland sejak awal Mei,” kata Departemen Konservasi. “Ini adalah peristiwa musiman karena kondisi La Niña. Hal ini membawa peningkatan suhu permukaan laut dan angin darat ke Selandia Baru. Kondisi ini dapat membuat kororā lebih sulit untuk bersarang dan mencari makan.”
Taylor menambahkan, “Biasanya penguin jenis ini beratnya sekitar satu kilo [2,2 pon], tetapi banyak burung yang benar-benar kelaparan ini turun sekitar setengah dari beratnya, Anda tahu, 500-600 gram [1,1 hingga 1,3 pon]. Mereka hanya kulit dan tulang. Mereka tidak punya lemak di tubuh mereka.”
Sementara para ahli telah menghubungkan bencana satwa liar ini dengan krisis perubahan iklim, Taylor sendiri mengamati konsekuensinya.
Dia mencatat bahwa penguin yang mati menunjukkan tanda-tanda kelaparan dan hipotermia yang mencolok.
“Saat suhu laut hangat, air yang lebih dingin di bawah permukaan tidak banyak bercampur dengan air permukaan, sehingga tidak ada pencampuran nutrisi di air permukaan,” kata Dr. John Cockrem, ahli biologi di Massey University. . “Jadi seluruh rantai makanan terpengaruh, artinya lebih sedikit ikan dan lebih sedikit makanan untuk penguin.”
Cockrem mengatakan bahwa kematian massal ini tidak akan berakhir sampai laut Northland mulai mendingin.
Ini akan memberi penguin kondisi makan yang lebih baik dan memberi mereka kesempatan untuk berkembang biak.
Dia juga mencatat bahwa kondisi cuaca buruk ini jauh lebih parah di utara daripada di wilayah Pulau Selatan yang lebih dingin.
Menurut The New Zealand Herald , Departemen Konservasi telah mendesak siapa pun yang menemukan penguin untuk meninggalkan mereka di tempat mereka berada.
Ini terjadi setelah foto-foto muncul dari tumpukan sekitar 100 penguin biru kecil yang ditumpuk oleh pengunjung pantai.
“Kami meminta agar orang-orang meninggalkan penguin mati di pantai tempat mereka berbaring, untuk hanyut ke laut atau membusuk secara alami,” pinta departemen itu.
Pada akhirnya, hanya penurunan emisi bahan bakar fosil global yang sangat besar yang akan membantu spesies penguin dalam jangka pendek.
Sampai saat itu, penguin biru kecil akan dipaksa untuk terus berjuang demi kelangsungan hidup spesiesnya
Baca juga: Keunikan Penguin Afrika, Punya Titik-titik Hitam hingga Bersarang di Dalam Lubang
Ambar/TribunTravel