Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ridwan Kamil Siapkan Tempat Istimewa untuk Makam Eril, Lokasinya Dekat Masjid dan Sungai

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ridwan Kamil dan putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz.

"Karena kami juga masih mencoba mengonfirmasi, tetapi insya Allah itu akan direncanakan kepulangan di hari Sabtu dan tiba Minggu," katanya.

Kemudian, setelah tiba di Indonesia, katanya, pihaknya belum bisa memastikan juga apakah akan disemayamkan dulu atau langsung ke pemakaman karena pihaknya akan melihat waktu tibanya dulu.

"Kalau misal waktu tibanya memungkinkan untuk langsung atau memang juga disemayamkan di sini (Gedung Pakuan). Jadi kita lihat perkembangannya di hari besok," jelasnya.

Emmeril Khan Mumtadz dan keluarga (Instagram/emmerilkahn)

Wahyu melanjutkan, pengajian akan tetap dilakukan setiap hari di Gedung Pakuan, yakni setelah waktu salat ashar dengan sebelum maghrib.

Di sisi lain, ia mengatakan telah mempersiapkan kepulangan almarhum di bandara, berkoordinasi dengan Kemendagri dan pihak bandara.

Baca juga: Penjelasan Ridwan Kamil Tentang Utuhnya Jasad Eril, Sebut Sungai Aare Sedingin Kulkas & Minim Fauna

"Kemudian kesiapan dari bandara menuju ke sini atau langsung ke sana (pemakaman), kemudian bagaimana kesiapan kalau misal disemayamkan di sini (Gedung Pakuan). Kemudian juga di lokasi pemakaman itu juga kami siapkan," jelas dia.

Ia mengatakan, yang pergi ke Swiss untuk menjemput Eril adalah Ridwan Kamil dan asistennya.

Sedangkan Atalia Praratya, berada di Bandung dengan kondisi yang juga baik dan sehat.

"Prosesi pemakaman pada prinsipnya dari keluarga itu tidak ingin menghalangi orang yang bersimpati dan berdoa. Tetapi yang harus diperhatikan adalah lingkungan di sana itu kapasitasnya tidak mencukupi kalau misalnya dalam jumlah besar," katanya.

Baca juga: 5 Fakta Penemuan Jasad Eril Anak Ridwan Kamil yang Sempat Hilang di Sungai Aare

Baca juga: Inilah Potret Bendungan Engehalde Swiss, Tempat Jenazah Eril Ditemukan

Jika ada pengaturan-pengaturan saat pemakaman, ia memohon maaf dari awal karena pihaknya ingin keluarga merasa nyaman.

"Setelah dilakukan pemakaman kami akan lakukan juga doa bersama. Tetap dilakukan di Gedung Pakuan jadi tidak selesai pemakaman kemudian tidak ada doa bersama, tetapi setidaknya dalam satu minggu selanjutnya akan dilakukan doa bersama. Kami tidak membatasi masayarakat yang ingin berdoa, tetapi sekali lagi kapasitas ruang bisa sama-sama dipahami," jelas Wahyu.

Jenazah Eril sendiri, katanya, sudah diurus sesuai syariat Islam di Swiss, yakni sudah dimandikan, dikafani, dan tahapan-tahapan selanjutnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ridwan Kamil Mendesain Sendiri Makam Eril, di Dekat Sungai dan Masjid.