Tunangannya, mengira dia mengenakan tudung putih runcing.
10 hari kemudian, Bunny Man muncul kembali.
Pada 29 Oktober 1970, seorang penjaga keamanan konstruksi bernama Paul Phillips melaporkan melihat seorang pria dengan kostum kelinci abu-abu, hitam, dan putih berdiri di teras sebuah rumah yang sedang dibangun.
Phillips, yang berpatroli di subdivisi baru Kings Park West di Guinea Road, mendekati pria itu sekitar pukul 22.30.
Menurut sebuah artikel kontemporer yang diterbitkan di The Minneapolis Star , pria itu memberi tahu Phillips, “Anda masuk tanpa izin. Jika kamu mendekat, aku akan memenggal kepalamu.”
Penjahat berkostum kemudian mulai memotong di tiang teras dengan kapak.
Phillips pergi untuk mengambil senjatanya, tetapi pada saat dia kembali, pria itu telah menghilang di balik pepohonan.
Penjaga itu mengatakan kepada polisi bahwa tersangka berusia sekitar 20 tahun, tinggi lima kaki dan delapan inci, dan 175 pon.
Berita tentang dua insiden itu menyebar dengan cepat, dan dalam waktu dua minggu polisi setempat telah menerima lebih dari 50 laporan penampakan "Manusia Kelinci" yang misterius.
Kisah Seram di Jembatan Manusia Kelinci
Baca juga: Potret Jembatan Gantung Rengganis yang Viral di Bandung, Panjangnya Mencapai 370 Meter
Ketika kabar tentang Manusia Kelinci menyebar secara lisan selama bertahun-tahun, sebuah cerita yang diposting di situs web Castle of Spirits sekitar tahun 1999 mendokumentasikan betapa drastisnya legenda itu menyimpang dari fakta.
Seorang pria bernama Timothy C. Forbes menulis kisah ekstensif yang dia klaim dimulai pada tahun 1904, ketika sebuah bus yang mengangkut tahanan dari rumah sakit jiwa di Clifton, Virginia, jatuh dan para narapidana melarikan diri.
Polisi menemukan semuanya kecuali dua: Marcus Wallster dan Douglas Grifon.
Saat berburu Wallster dan Grifon, para penyelidik terus-menerus menemukan bangkai kelinci yang dipotong-potong dan setengah dimakan di hutan.
Kemudian, saat mencari di dekat Colchester Overpass, sebuah jembatan kereta api di dekat Clifton yang sekarang dikenal oleh penduduk setempat sebagai "Jembatan Manusia Kelinci", mereka menemukan mayat Wallster.