TRIBUNTRAVEL.COM - Tahun 1960 hingga 1970-an adalah masa-masa yang menarik dan penting bagi pengembangan pesawat terbang.
Kala itu Boeing telah meraih kesuksesan dengan jenis 707 dan 727.
Namun, ada permintaan dari sejumlah maskapai untuk pilihan pesawat bermesin ganda yang lebih ekonomis.
Menindaklanjuti hal tersebut, Boeing kemudian meluncurkan tipe 737 pada tahun 1967.
Baca juga: Wanita Jatuh Cinta dengan Boeing 737, Bikin Tatto di Tangan & Bermimpi Menikahinya
Tak disangka, Boeing 737 menjadi pesawat yang paling laris dan banyak dikirim ke berbagai maskapai hingga saat ini.
Pabrikan pesawat lain pun mencoba bersaing dengan keberhasilan yang diraih Boeing 737.
Satu di antaranya adalah Dassault, pabrikan asal Prancis yang melucurkan pesawat bernama Mercure.
Sayangnya, hanya ada 12 pesawat Dassault Mercure yang pernah diproduksi dengan maskapai Prancis, Air Inter, menjadi satu-satunya operator.
Melansir laman Simple Flying, Selasa (7/6/2022), Mercure merupakan usaha pertama Dassault dalam pembuatan pesawat terbang.
Baca juga: Pesawat Rusia Terjebak di Kanada, Dikenakan Biaya Parkir hingga Rp 15 Juta per Hari
Sebelumnya, pabrikan ini telah membangun pesawat militer dan jet yang lebih kecil.
Terinspirasi oleh kesuksesan awal Boeing 737, Dassault meluncurkan pengembangan pesawat barunya pada akhir 1960-an yang sebagian didanai oleh pemerintah Prancis.
Jenis Mercure awal (dan satu-satunya) terbang pada tahun 1971.
Pesawat ditenagai oleh dua mesin Pratt & Whitney JT8D dan menawarkan kapasitas kelas tunggal 162, lebih besar dari 737-200 pada saat itu tetapi kemudian dilampaui oleh seri 737 Classic.
Baca juga: Viral Pria Mabuk Berkelahi dan Buang Air Sembarangan di Pesawat, Penerbangan Dialihkan
Kompromi dari kapasitas yang lebih tinggi ini adalah jangkauan yang dikurangi.
Air Inter rmelakukan pemesanan awal untuk 10 pesawat. Dassault Mercure.
Meskipun ada upaya untuk memasarkan pesawat di Eropa dan Amerika Serikat, tidak ada pelanggan lain untuk Mercure yang pernah ditemukan.
Jangkauannya yang pendek disebut-sebut sebagai alasan utama pesawat tersebut tidak laku di pasaran.
Untuk mengatasi kelemahannya, Dassault mengusulkan tipe Mercure 200 yang diperbarui.
Pesawat ini akan menawarkan jangkauan yang lebih jauh dan memanfaatkan mesin CFM International CFM56 yang bertenaga lebih tinggi.
Meskipun cukup menarik minat sejumlah maskapai, nyatanya pembangunan tidak pernah dilakukan.
Baca juga: Kisah Pilot Layani Pangeran Arab Saudi, Dibuat Kaget karena Bawa Uang Cash dengan Jumlah Melimpah
Hanya 12 Pesawat yang Pernah Dibuat
Sepuluh penjualan ke Air Inter adalah satu-satunya yang pernah dibuat oleh Dassault.
Mengingat hal ini, pemerintah Prancis bahkan memberikan subsidi kepada Air Inter untuk biaya yang lebih tinggi dalam mengoperasikan armada yang lebih kecil dan terisolasi.
Dua pesawat lainnya dibangun sebagai prototipe oleh Dassault, salah satunya kemudian dipindahkan untuk beroperasi dengan Air Inter juga.
Air Inter mulai menghentikan operasi Dassault Mercure pada tahun 1992 dan menarik pesawat terakhirnya dari layanan pada tahun 1995.
Beberapa pesawat tetap disimpan di museum dan dipajang di bandara Prancis (dan satu di Jerman), meskipun tidak ada yang beroperasi.
Dassault Mercure adalah saksi bisu langkah berani oleh pabrikan Eropa untuk bersaing.
Sayangnya, pesawat tersebut juga menjadi salah satu perkembangan penerbangan komersial terburuk yang pernah ada, dengan hanya sedikit penjualan.
Baca juga: Kisah Satu-satunya Penumpang Selamat dari Kecelakaan Pesawat, Bertahan Hidup Sendiri di Hutan Amazon
Baca juga: Kisah Pilot Wanita yang Dijuluki Penyihir Malam, Tak Pernah Meleset saat Jatuhkan Bom
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal artikel penerbangan di sini.
 Baca tanpa iklan
                           Baca tanpa iklan