Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Dubes RI Bagikan Kabar Terbaru Pencarian Eril, Sebut Debit Air Sungai Aare Surut

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua orang Swiss berenang di Schoenausteg, lokasi yang menurut polisi Bern, Swiss menjadi tempat anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Erill (23) mulai berenang di Sungai Aare, Selasa (31/5/2022) siang waktu setempat. Mereka berenang menggunakan dengan pelampung yang sekaligus menjadi tempat baju ganti.

TRIBUNTRAVEL.COM - Duta Besar Indonesia (Dubes RI) untuk Swiss Muliaman D Hadad menyampaikan kondisi terkini proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz (Eril).

Eril dinyatakan terseret arus Sungai Aare, Bern, Swiss saat berenang pada Kamis (26/5/2022).

Memasuki pekan kedua pencarian Eril, Muliaman mengatakan bahwa debit air Sungai Aare surut.

Sehingga peluang Eril anak Ridwan Kamil bisa ditemukan cukup besar.

Hal ini dikarenakan Swiss saat ini telah masuk musim panas dan berpengaruh pada debit sungai Aare yang menurun.

Baca juga: Ridwan Kamil Ungkap Dugaan Penyebab Eril Terseret di Sungai Aare dan Beri Saran pada Walikota Bern

Kondisi tersebut dipercaya bakal memudahkan proses pencarian jasad Eril anak Ridwan Kamil.

Muliaman optimis dapat segera menemukan tubuh Eril.

Momen perpisahan Keluarga Ridwan Kamil di pinggir Sungai Aare sebelum meninggalkan Swiss. (Twitter/@jabarprovgoid)

“Peningkatan dinamika air dan manusia diharapkan akan berkontribusi dalam proses pencarian,” kata Muliaman pada konferensi pers virtual dari Bern, Senin (6/6/2022).

Selain itu, pihak kepolisian Bern optimis, dengan naiknya temperatur akan terjadi perubahan debit air di Sungai Aare.

Baca juga: Update Pencarian Eril: Petugas Telusuri 29 Km Sungai Aare, Debit Air Meningkat Berkontribusi Positif

Musim panas juga berarti menambah intensitas aktivitas pengunjung di sepanjang Sungai Aare dan kemungkinan menemukan Eril semakin besar.

Dubes RI mengungkapkan, hal yang menjadi kendala dalam proses pencarian selama ini, utamanya adalah kondisi dinamis Sungai Aare itu sendiri, seperti faktor alam dan cuaca.

Pemandangan Sungai Aare di Swiss (Flickr/Dennis Jarvis)

Secara kebetulan pada hari-hari terakhir, Bern diguyur hujan.

“Sebagaimana sudah saya sampaikan dalam keterangan sebelumnya, debit air pada saat kejadian mencapai sekitar 200 meter kubik per detik, debit air ini berubah setiap hari tergantung pada intensitas pencairan glacier dari pegunungan di Bern yang dipengaruhi naiknya hujan maupun temperatur udara di pegunungan,” jelasnya.

Muliaman menjelaskan, beberapa hari setelah kejadian, volume debit air masih tinggi disertai kekeruhan yang juga cukup tinggi yang berasal dari unsur partikel salju yang mencair.

Namun, laporan pada Jumat (3/5/2022), debit air mencapai 150 meter kubik atau lebih kecil pada saat kejadian.

Halaman
12