Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Model Seksi Dikeluarkan Paksa dari Pesawat Karena Bentuk Tubuhnya: Tolong Hentikan Diskrimasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penumpang saat boarding.

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang model mengklaim dikeluarkan secara paksa dari pesawat.

Model dengan dada seberat 10 kg tersebut mengungkapkan jika dirinya dikeluarkan dari penerbangan karena penampilannya.

Ia juga merasa diperlakukan tidak manusia oleh pihak maskapai tersebut.

Model seksi Mary Magdalene (25) tiba di Bandara pada 31 Mei 2022 untuk melakukan penerbangan dari Toronto, Kanada ke Dallas, Amerika Serikat, dilansir dari Mirror.co.uk, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Pesawat yang Bawa 22 Penumpang di Nepal Hilang Kontak setelah Lepas Landas

Setelah melewati pos keamanan dan naik ke pesawat, dia keluarkan secara paksa dan diminta meninggalkan penerbangan.

Wanita itu mengklaim staf maskapai mengatakan kepadanya bahwa dia dikeluarkan karena mengenakan headphone dan tidak mendengarkan instruksi dari pramugari.

Ilustrasi Bandara Toronto, Kanada. (Flickr.com/ Ken Lund)

Tetapi Mary percaya itu sebenarnya ada hubungannya dengan penampilannya.

Mary mengenakan legging dan bra olahraga pada saat itu dan menuduh kru mengeluarkannya secara paksa karena dia terlihat terlalu eksplisit.

Melalui akun Instagram-nya, @1800leavemaryalone, model itu menulis, "Saya dikeluarkan dari penerbangan karena penampilan saya. Tolong hentikan diskriminasi, tolong ini menjijikkan. Saya merasa sangat malu dan tidak manusiawi sekarang, kalian tidak tahu."

"Jelas (pakaian saya) adalah mengapa dia mengeluarkan saya, karena saya terlihat terlalu eksplisit. Tapi itu tidak sah jadi dia harus mengatakan itu karena saya sedang tidur dan tidak mau mendengarnya," imbuhnya.

Setelah dikeluarkan dari penerbangan, Mary mengatakan bahwa dia berencana untuk menuntut maskapai yang tidak disebutkan namanya, meskipun saat ini dirinya belum mengambil tindakan hukum apa pun.

Ilustrasi penumpang wanita di pesawat (Photo by Man Wong on Unsplash)

Mary juga mengatakan masalah terbesarnya dengan cobaan itu adalah dia merasa diperlakukan tidak adil karena tipe tubuhnya, karena dia mengklaim bahwa 'gadis berdada kecil' akan diizinkan mengenakan bra olahraga tanpa masalah.

Dalam unggahan lain di akun Instagram-nya, Mary menuliskan, "Saya tidak mengerti bagaimana beberapa orang mengatakan tidak apa-apa bahwa saya akan dikeluarkan karena apa yang saya kenakan. Intinya adalah bahwa aturan yang sama perlu berlaku untuk semua orang!."

"Tidak benar untuk memilih dan memilih kepada siapa aturan itu berlaku berdasarkan penampilan atau tipe tubuh. Diskriminasi dalam bentuk apa pun bukanlah perasaan yang baik bagi siapa pun. Jika seorang gadis berdada kecil mengenakan hal yang persis sama, mereka tidak akan mengatakan apa-apa," sambungnya.

Mary menyebutkan bahwa body shamming sangat umum terjadi di media sosial maupun kehidupan nyata.

Halaman
12