TRIBUNTRAVEL.COM - Duka mendalam turut dirasakan sebagian besar warga Indonesia atas kabar hilangnya putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Sebagaimana diketahui, Emmeril Kahn Mumtadz, dilaporkan terseret arus saat berenang di Sungai Aare di Bern, Swiss, pada Kamis (26/5/2022).
Eril, sapaan akrabnya, terbawa arus sungai yang cukup deras hingga membuat dirinya belum kunjung ditemukan sampai saat ini.
Atas kejadian tersebut, banyak warganet Indonesia turut merasakan kesedihan yang menimpa keluarga Ridwan Kamil.
Tak cukup hanya mendoakan keselamatan Eril, warganet tampak berbondong-bondong memberikan review negatif tentang Sungai Aare di Google Maps.
Dari pantauan TribunTravel, Minggu (29/4/2022) tercatat sudah lebih dari 3.000 ulasan mengisi halaman Sungai Aare di Google Maps.
Tak sedikit warganet Indonesia meninggalkan bintang 1 untuk Sungai Aare yang dibarengi dengan ulasan negatif.
”Tidak ramah karena mencelakai orang Indonesia,” tulis seorang warganet di kolom ulasan.
”Sungainya tidak ramah, bintang 1 cukup lah ya,” ujar warganet lainnya.
Meski demikian, tak sedikit juga dari warganet lainnya yang lebih memilih meninggalkan bintang lima serta komentar ucapan belasungkawa.
"Mampir ke Google Maps karena putra Ridwan Kamil. Semoga cepat ditemukan. Untuk keluarga Pak Ridwan Kamil semoga diberikan kesabaran,” pungkas warganet lainnya.
Baca juga: 14 Fakta Unik Bern, Kota di Swiss yang Dialiri Sungai Aare Sepanjang 288 Km
Baca juga: 7 Kesalahan yang Harus Dihindari Turis saat Berenang di Sungai Aare Swiss
Kabar hebohnya ulasan warganet pada Google Maps tersebut rupanya tak hanya beredar di tanah air.
Ulasan tersebut juga menjadi sorotan media pemberitaan ternama di Swiss.
Diwartakan laman Blick.ch, belum ditemukannya putra Ridwan Kamil hingga sekarang lantaran tidak adanya jejak dari Eril saat hilang.
Apalagi kondisi Sungai Aare yang sedang keruh cukup menyulitkan pencarian petugas setempat.
Meski demikian pencarian hingga saat ini tetap dilanjutkan dengan harapan Eril dapat ditemukan.
Baca juga: Fakta Sungai Aare di Swiss, Banyak Turis yang Tenggelam karena Tak Tahu Bahayanya
Baca juga: Aturan Berenang & Peta Sungai Aare Swiss Lokasi Hilangnya Anak Ridwan Kamil
Mengutip dari Kompas.com, hadirnya layanan review pada Google Maps memang ditujukan untuk warganet yang hendak memberikan ulasan pada suatu tempat.
Dalam hal ini, warganet tidak hanya bisa meninggalkan ulasan menggunakan tulisan saja.
Melainkan dapat pula menyertakan foto dan video yang sesuai dengan tanggapan yang dirasakan setelah datang atau mengetahui informasi tentang tempat yang disinggahi.
Adapun ulasan dalam Google Maps bersifat publik, sehingga pengulas tidak bisa menambahkan tulisan dengan akun anonim.
Review Google Maps diharapkan akan membantu seseorang untuk berbagi pengalaman, membantu orang lain memilih atau membuat keputusan yang lebih baik terkait suatu tempat.
Meski demikian, untuk memberikan ulasan dan peringkat terdapat kebijakan tersendiri dari pihak Google.
TONTON JUGA:
Baca juga: 10 Kegiatan Wisata di Sungai Aare Selain Berenang, Bertemu Beruang Bern hingga Wakeboarding
Baca juga: Ternyata Berenang di Sungai Aare Sudah Jadi Tradisi di Swiss, Gelarannya Dirayakan Setiap Tahun
Ketentuan yang dimaksud yakni warganet yang memberikan kontribusi ke Google Maps harus akurat dan mewakili tempat yang hendak diulas.
Selain itu, kontribusi yang diberikan tidak mendistorsi kebenaran.
Jika terdapat ulasan yang tidak sesuai, makan pihak Google akan menghapus konten termasuk ulasan, foto, atau video
Selain itu jika konten tak akurat atau dikaitkan dengan daftar yang salah maka Google bisa menolak kontribusi tersebut.
Adapun ulasan bisa diproses otomatis untuk mendeteksi adanya konten yang tak pantas termasuk konten palsu dan spam.
Selain itu, Google juga memberikan ketentuan terkait kualitas informasi.
Dengan demikian review pada Google Maps diharapkan hanya berisi unggahan konten yang didasarkan pada pengalaman pengguna.
(TribunTrave/Zed)
Baca selengkapnya soal Sungai Aare di sini.