Biasanya anak-anak dan bayi menerima pengawetan mumifikasi yang paling rumit.
Kepala akan diberi rambut hitam tebal dan wajah akan ditutupi dengan tanah liat dan topeng dengan bukaan untuk mata dan mulut.
Akhirnya, tubuh dicat dengan warna merah atau hitam khas menggunakan pigmen dari mineral, oker, mangan dan oksida besi.
Orang mati kemudian ditempatkan di atas kain yang terbuat dari alang-alang dan dikubur di tanah gurun di mana mereka telah disimpan selama ribuan tahun karena iklim yang kering.
Sulit untuk menentukan mengapa Chinchorro merasa perlu untuk memumikan orang mati.
Mumi mungkin berfungsi sebagai sarana untuk membantu jiwa dalam bertahan hidup, dan untuk mencegah tubuh menakuti yang hidup.
Baca juga: 5 Mitos Titanic yang Masih Dipercaya hingga Sekarang, Benarkah Ada Mumi Terkutuk di dalam Kapal?
Sebuah teori yang lebih umum diterima adalah bahwa ada semacam pemujaan leluhur, karena ada bukti dari beberapa mumi yang ditempatkan dalam posisi terhormat selama ritual besar.
Kamu dapat melihat mumi di Museum Arkeologi San Miguel de Azapa dan di dekatnya di museum Azapa, yang memiliki koleksi mumi terbesar yang berjumlah sekira 300, meskipun sembilan puluh persennya ada di gudang.
Sampai baru-baru ini, lingkungan kering Atacama mengalami perubahan iklim.
Meningkatnya kelembaban di gurun Atacama telah menyebabkan mumi memburuk dengan cepat.
Beberapa bahkan memiliki jamur yang tumbuh.
Sebuah museum baru sedang dibangun yang akan memiliki lingkungan yang terkendali untuk pelestarian mumi.
Saat ini mumi disimpan tanpa AC atau kontrol kelembaban.
Museum baru senilai 20 miliar peso Chili yang sedang dibangun ini dijadwalkan dibuka pada tahun 2024.
Museum ini akan berukuran 5.000 meter persegi dan menyimpan mumi pada tingkat kelembaban optimal antara 40 dan 60 persen.
Ambar/ TribunTravel