Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Menilik Keunikan Batik Tulis Soedjono, Batik Kontemporer Lamongan yang Dibuat secara Custom

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Motif dari Batik Tulis Soedjono, Lamongan, yang bebas dengan gaya kontemporer.

Tak hanya kontemporer, Batik Tulis Soedjono juga eksklusif karena memiliki motif yang anti mainstream.

Kain Batik Tulis Soedjono dengan motif yang kontemporer dan beragam. (TribunTravel/Zainiya Abidatun N)

Baca juga: Uniknya Live Music di Taman Mahoni Lamongan, Padukan Alat Musik Modern dan Tradisional

Baca juga: Menyantap Penyetan Ikan Asap di Lamongan, Makan dengan Nuansa Pedesaan di Gubuk Bambu

Dikatakan demikian karena, Batik Tulis Soedjono biasanya dibuat sesuai permintaan pembeli atau disebut batik custom.

Jadi, pelanggan bisa memesan kain batik dengan motif atau gambar serta warna yang dapat dipilih sesuka hati.

Tak hanya itu, mulai dari ukuran kain hingga jenis dan kualitas bahan juga dapat disesuaikan sesuai keigininan para pelanggan.

"Saya sengaja memilih batik dengan konsep custom agar para pemuda bisa menciptakan sendiri kain batik yang mereka inginkan, ya ini juga merupakan misi saya agar anak-anak muda tetap bangga memakai kain batik sebagai warisan budaya," pungkas Umbar.

Sebagai batik custom, pelanggan yang hendak membuat kain pada Batik Tulis Soedjono dapat membawa lukisan atau motif yang didesain sendiri.

Jika merasa kesulitan, pelanggan juga dapat mengimajinasikan motif batik sendiri lalu divisualkan oleh tim dari Batik Tulis Soedjono.

Setelah mendapat kesepakatan desain, tim Batik Tulis Soedjono akan mewujudkannya malalui goresan canting yang ciamik.

"Ya kalau tidak bisa gambar, atau tidak punya motif, bisa dibicarakan langsung atau melalui pesan di Whatsapp, nanti dari tim kita bisa desaikan untuk dibuat jadi kain batik," jelas Umbar.

Proses pemolaan pada Batik Tulis Soedjono khas Lamongan, Jawa Timur. (TribunTravel/Zainiya Abidatun N)

Selain terkenal dengan motif bebas, Batik Tulis Soedjono juga memiliki ciri khas berupa motif batik Daliwangun.

Nama motif ini diambil dari cerita rakyat yang kini diangkat menjadi nama sebutan untuk desa tempat Umbar dilahirkan.

Motif Daliwangun sendiri berasal dari kata 'dali' yang merupakan jenis burung walet, dan 'wangun' yakni nama pohon yang banyak tumbuh di sekitar tempat Umbar tinggal.

Menurut cerita masyarakat sekitar, pohon wangun tersebut pada zaman dulu digunakan untuk berlindung dari kejaran para penjajah pada masa kolonial Belanda.

Pohonnya yang rimbun konon juga sekaligus menjadi sarang dari burung dali yang kerap terbang di atasnya.

"Nah, pohon inilah yang menyelamatkan masyarakat sekitar sini dari kejaran penjajah pada zaman dulu, maka sebagai penghormatan, saya wujudkan dalam bentuk motif pada kain batik," ungkapnya.

Proses pencantingan oleh tim pengerajin Batik Tulis Soedjono, Lamongan, Jawa Timur. (TribunTravel/Zainiya Abidatun N)
Halaman
123